Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

The Fed dan China, Picu Kubangan Merah IHSG

Kompas.com - 24/06/2013, 09:06 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com- Berkubangnya indeks saham Asia di zona merah serta adanya kekhawatiran akan sikap The Fed yang untuk mengurangi stimulus menjadi sengatan negatif Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Karena itu, sejumlah analis memperkirakan, IHSG masih mendapat tekanan di perdagangan awal pekan ini. Analis Trust Securities Reza Priyambada bilang, selain sengatan dari The Fed, sentimen lain datang terkait perlambatan ekonomi China.

Sebab, ada rilis data manufaktur China melambat dan tingkat suku bunga antar-bank di Shanghai yang naik tajam. Bursa saham Eropa juga melemah dengan adanya rasa kekhawatiran terhadap dampak keputusan The Fed.

Selain itu, pelaku pasar juga merespons negatif mundurnya salah satu wakil partai koalisi di pemerintahan Yunani, karena tidak setuju dengan keputusan PM Yunani, Antonis Samaras, yang menutup kantor radio nasionalnya.

Karena itu, Reza memperkirakan, laju IHSG hari ini (24/6/2013) ada di support 4.432-4.496 dan resistance 4.554-4.587. "Laju IHSG menabrak target support mingguan di posisi 4.580 dan resisten 4.625, yang memperlihatkan derasnya tekanan jual. Diharapkan laju bursa AS membuat IHSG menutup gap terdekat sehingga tidak menghilangkan potensi menguat atau rebound jangka panjang," kata Reza, Senin (24/6/2013).

Untuk saham yang dapat dipertimbangkan, Reza merekomendasikan antara lain CTRP, CNKO, MDLN dan ADHI pada posisi trading buy.

Senada dengan Reza, analis First Asia Capital David Nathanael Sutyanto menilai, meski masih berkubang di zona merah, namun IHSG hari ini berpotensi menguat terbatas. Hal ini menurut David karena pada perdagangan 3 hari kemarin IHSG terus melemah.

"Hari ini IHSG berpotensi mengalami teknikal rebound, karena telah melemah sejak tiga hari kemarin," kata David. Selain itu, jika diperhatikan, investor asing memiliki tren masuk yang semakin meningkat setiap tahunnya.

Jika terdapat banyak pembelian di suatu kuartal, maka asing cenderung akan melakukan pengurangan pembelian bahkan penjualan di kuartal selanjutnya. Maka David berpendapat, bukan tak mungkin menjelang kuartal III atau kuartal IV, asing melakukan pembelian besar-besaran seperti yang terjadi pada kuartal III 2012 lalu.

Diperkirakan, asing masih melanjutkan tekanan jual sampai akhir bulan ini. Jadi ancaman koreksi lanjutan masih sangatlah tinggi. Untuk posisi IHSG hari ini, David memperkirakan berada pada support 4.400 dan resisten di 4.600.

Untuk saham yang dapat menjadi pilihan, David merekomendasikan diantaranya saham WIKA, PTPP, dan RAIS masing-masing pada posisi buy on weakness. Sedangkan saham AISA, CPIN dan BSDE masing-masing pada posisi spec buy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com