Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahlan Pastikan E-Ticketing PT KAI Tak Pakai Vendor Asing

Kompas.com - 27/06/2013, 14:20 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri BUMN Dahlan Iskan memastikan PT KAI tak menggunakan vendor (perusahaan yang menyediakan atau memasok barang) asing dalam penerapan e-ticketing.

Hal ini disampaikan Dahlan dalam BUMN Innovation Expo & Awards 2013, di Jakarta Convention Centre, Kamis (27/6/2013). Saat itu, ia meminta seluruh tim inovasi dari PT KAI untuk naik ke atas panggung dan menjelaskan program e-ticketing.

Dahlan senang saat ia mengetahui, perwakilan tim inovasi PT KAI menjelaskan kalau dalam menerapkan e-ticketing, PT KAI menggunakan produk dalam negeri.

"Jadi, saya pastikan untuk menerapkan e-ticketing ini, PT KAI tidak membeli peralatan dari vendor asing. Bahkan mereka bekerjasama dengan BUMN, lainnya yaitu PT Telkom," kata Dahlan.

Penciptaan e-ticketing oleh tim inovasi PT KAI itu mendapat penghargaan sebagai The Best Product Innovation for Logistic and Transportation Sector. Dengan tidak menggunakan produk asing, Dahlan mengharapkan agar penerapan sistem itu berjalan lancar dan tidak mengalami kemacetan atau hambatan.

Selain itu, dia juga menjelaskan bahwa e-ticketing akan mulai diterapkan di beberapa Stasiun per tanggal 1 Juli 2013.

"Dulu kita semua, termasuk saya mengalami keragu-raguan bisa beli tiket apa enggak kalau pakai cara elektronik itu. Tapi, dengan memakai e-ticketing akan membiasakan masyarakat dari kelas bawah juga untuk selangkah lebih maju dan saya yakin akan membawa perubahan besar bagi masyarakat luas," kata Dahlan.

Dengan teknologi baru e-ticketing ini, penumpang tidak perlu lagi mengantre ke loket. Mereka yang mempunyai tiket langsung menuju gate. E-ticketing juga tidak dibatasi masa waktu, hanya saldo yang membatasinya.

Saldo tersebut pun bisa diisi ulang lagi. Selain menang untuk program e-ticketing, PT KAI juga berhasil meraih penghargaan untuk inovasi sistem pencegah pelanggaran sinyal (garansi) dan Automatic Train Stop (ATS).

Dahlan mengklaim, bahwa gagasan tersebut merupakan ide asli yang baru pertama kali dimunculkan di Indonesia, bahkan di seluruh dunia. Untuk sistem pencegah pelanggaran sinyal, Stasiun Cimahi menjadi pilot project-nya dan sistem itu telah diinstal di stasiun tersebut.

Dahlan pun meminta kepada Dirut PT KAI Ignasius Jonan untuk dapat menginstal sistem itu di seluruh stasiun kereta api yang ada di Indonesia hingga satu tahun mendatang.

"Sebenarnya, para penemu inovasi kerap jengkel karena penemuan-penemuan mereka sering tidak terpakai di Indonesia. Tapi, kalau inovasinya oleh BUMN beda, karena biaya pelaksanaan, prosedur, dan birokrasinya lebih mudah dan cepat," kata Dahlan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com