Akhiri Pekan Turbulensi, Bursa Asia Ditutup Menghijau

HONG KONG, KOMPAS.com — Bursa saham di Asia Pasifik mayoritas ditutup menguat pada akhir pekan ini, merespons langkah cepat bank sentral AS, Federal Reserve, yang segera menenangkan pasar menyusul akan selesainya program stimulus ekonomi.

Indeks Nikkei menguat setelah dollar AS melemah terhadap yen, menyusul dirilisnya data ekonomi yang lebih baik dari yang diharapkan.

Sementara itu, bursa Hongkong dan Shanghai juga ditutup naik setelah bank sentral China berjanji akan melakukan penyesuaian kebijakan untuk mengatasi kekeringan likuiditas.

Bursa Tokyo ditutup naik 3,51 persen atau 463,77 poin, menjadi 13.677,32 dan untuk bursa Hongkong pada pada sesi kedua ditutup menguat 1,21 persen, sedangkan bursa Shanghai berhasil mengakhiri pekan yang penuh dengan turbulensi dengan mencatatkan kenaikan 1,50 persen atau 29,19 poin, menjadi 1.979,21.

Bursa Seoul juga mencatatkan penguatan pada sesi penutupan pekan ini, yaitu sebesar 1,56 persen atau menguat 28,62 poin menjadi 1.863,32. Akan tetapi, bursa Sydney ditutup melemah 0,18 persen di level 4.802,6 lantaran aksi ambil untung investor.

Prospek positif muncul setelah Gubernur Federal Reserve, Ben Bernanke, menyatakan segera memulai kembali program pembelian surat utang Pemerintah AS.

Kondisi tersebut membuat pasar saham di Asia naik secara berturut-turut dalam beberapa hari ini sebagai respons atas pernyataan the Fed tersebut.