Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal Masuk Bursa, Bank Muamalat Tak Terlalu Ekspansif

Kompas.com - 28/06/2013, 20:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Muamalat dipastikan tak akan agresif menyalurkan pembiayaan tahun ini. Penyebabnya adalah batal melakukan Secondary Public Offering (SPO) dan right issue.

"Kami harus menjaga pertumbuhan dan tak terlalu ekspansif," jelas Direktur Keuangan Muamalat, Hendiarto, kepada KONTAN, Jumat, (28/6/2013).

Tadinya, Muamalat berharap dapat menerima tambahan modal sekitar Rp 2 triliun-Rp 2,4 triliun. Bank syariah pertama di Indonesia ini menargetkan pembiayaan tumbuh 40% bila SPO dan right issue ini jadi berlangsung. Namun karena tak memiliki cukup modal lebih besar, Muamalat merasa pembiayaannya hanya akan naik sekitar 30%.

Jika jadi melakukan rights issue, ia meyakini rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) Muamalat akan menjadi 17%. Saat ini, CAR Muamalat yaitu 12,7%. Tapi sebagai dampak mundurnya waktu rights issue, ia menyebut posisi tersebut akan menurun hingga ke level 11% dengan pertumbuhan pembiayaan.

Sebelumnya, Muamalat menyatakan akan menunda aksi korporasi tersebut karena melihat kondisi pasar yang bergejolak. Hal tersebut dikarenakan tekanan atas nilai tukar Rupiah akibat keluarnya dana asing dan juga kekhawatiran meningkatnya inflasi, yang telah membuat investor menahan diri untuk berinvestasi di pasar modal.

Hendiarto menyebut, Muamalat akan terus memantau kondisi pasar. Ia berharap, SPO dan right issue Muamalat dapat berjalan sekitar kuartal keempat tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kontan
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com