Reny Eka Putri, analis pasar uang Bank Mandiri mengatakan, rupiah mendapatkan topangan rilis data inflasi Juni yang tercatat 1,03 persen, atau lebih rendah dari perkiraan pasar. Selain itu, defisit neraca perdagangan dan kinerja ekspor dalam negeri juga membaik.
Dari sisi global, kekhawatiran pasar terhadap prospek percepatan pengurangan dan penarikan stimulus AS mulai mereda. Selain itu, ada juga komitmen Bank Sentral China (PBoC) yang menyatakan mereka menjaga tingkat suku bunga di kisaran wajar. Reny memproyeksi, rupiah akan menguat di 9.878-9.950. Sebab, keyakinan pasar terhadap kondisi ekonomi dalam negeri mulai membaik.
Daru Wibisono, analis Monex Investindo Futures menambahkan, selain data inflasi dan ekspor, rupiah tertopang rilis data manufaktur Indonesia versi HSBC untuk Juni 2013 yang membaik. Dia memperkirakan, tren penguatan rupiah kembali berlanjut. Pada hari ini, rupiah diperkirakan akan menguat di level Rp 9.890- 9.955 per dollar AS. (Agus Triyono)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.