Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

World Bank: Inflasi Bisa Capai 9 Persen

Kompas.com - 02/07/2013, 14:52 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com — Ekonom utama Bank Dunia, Ndiame Diop, memperkirakan kenaikan harga BBM bersubsidi dapat meningkatkan laju inflasi pada akhir tahun hingga 9 persen (yoy).

"Harga BBM yang lebih tinggi pada awalnya akan membawa dampak yang besar terhadap inflasi, dengan meningkatkan rata-rata inflasi tahunan 2013," katanya dalam pemaparan di Jakarta, Selasa (2/7/2013).

Ndiame mengatakan, kenaikan harga BBM merupakan bagian dari reformasi subsidi BBM yang membawa dampak negatif jangka pendek terhadap pertumbuhan ekonomi dan menghambat daya beli masyarakat miskin.

"Dampak negatif kenaikan harga BBM bagi daya beli masyarakat miskin akan diimbangi secara signifikan dengan paket belanja kompensasi bantuan sosial," katanya.

Namun, ujarnya, pengaruh kenaikan harga BBM bersubsidi diprediksi tidak berlangsung dalam jangka panjang, dengan asumsi ada kebijakan moneter yang bisa mengantisipasi tekanan harga.

"Penyesuaian itu hanyalah peningkatan harga satu kali yang berarti dampak inflasi akan berangsur menghilang pada pertengahan 2014," kata Ndiame.

Selain itu, menurut dia, peningkatan harga BBM juga akan menurunkan defisit transaksi berjalan sebesar 0,2 persen dari PDB pada 2013, dibandingkan apabila kebijakan reformasi BBM subsidi tidak dilakukan.

"Dengan mendorong penggunaan BBM impor secara lebih efisien serta meningkatkan kepercayaan investor terhadap kebijakan dan fiskal Indonesia, hal itu dapat mendorong kinerja neraca luar negeri positif secara umum," katanya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi tahun kalender Januari-Juni 2013 mencapai 3,35 persen dan inflasi secara tahunan (yoy) 5,9 persen, sedangkan inflasi komponen inti Juni 0,32 persen dan inflasi (yoy) 3,98 persen.

Pemerintah menetapkan target laju inflasi dalam APBN Perubahan 2013 sebesar 7,2 persen (yoy), atau lebih tinggi dibandingkan asumsi dalam APBN sebesar 4,9 persen karena kenaikan harga BBM bersubsidi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com