Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Sebab Nilai Tukar Rupiah Melemah

Kompas.com - 05/07/2013, 14:50 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Nilai tukar rupiah selama sepekan ini terus mengalami pelemahan. Rupiah tertekan oleh global yang sudah mulai mengalami pemulihan.

Analis Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, pergerakan nilai tukar rupiah masih melemah setelah pelaku pasar merespons rilis membaiknya data-data ketenagakerjaan yang akan menguatkan alasan The Fed untuk mulai mengurangi stimulusnya.

"Ditambah lagi dengan masih besarnya nilai jual bersih (nett sell) asing di bursa saham dipersepsikan telah terjadi capital outflow," kata Reza di Jakarta, Jumat (5/7/2013).

Reza menambahkan, tekanan terhadap rupiah juga terjadi setelah euro melemah pasca-pelonjakan yield obligasi Portugal untuk tenor 10 tahun.

Di sisi lain, rupiah juga semakin tertekan akibat masalah geopolitik di Timur Tengah. Meski mengalami pelemahan, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo masih enggan berkomentar terhadap hal ini. Bahkan Agus juga tidak mau berbicara lebih soal posisi cadangan devisa saat ini.

"Memang cadangan devisa itu penting, tapi untuk posisi terakhir, pada saat sudah dipublikasikan, nanti akan kita jelaskan. Tapi yang saya ingin sampaikan bahwa ekonomi secara umum masih baik ke depan," kata Agus.

Berdasarkan kurs tengah BI, nilai tukar rupiah dalam sepekan ini memang terus mengalami pelemahan.

Di awal pekan ini, rupiah masih berada di level Rp 9.934 per dollar AS. Sedangkan di akhir pekan ini, rupiah bertahan di level Rp 9.945 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com