Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Pangkas Pertumbuhan Ekonomi jadi 5,8 - 6,2 persen

Kompas.com - 05/07/2013, 20:35 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) kembali merevisi target pertumbuhan ekonomi di sepanjang 2013 dari 5,9 - 6,3 persen menjadi 5,8 persen - 6,2 persen. Koreksi ini disesuaikan dengan perkembangan global yang masih belum pulih.

Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan target tersebut akan sesuai dengan kondisi global yang masih terkoreksi.

"Setelah dikaji karena ada dampak kondisi koreksi dunia, target pertumbuhan ekonomi di 2013 ini akan hanya mencapai 5,8-6,2 persen," kata Agus saat konferensi pers di Gedung BI Jakarta, Jumat (5/7/2013).

Sebelumnya, pemerintah pun telah menyepakati bahwa target pertumbuhan ekonomi Indonesia sesuai dengan APBN Perubahan di 2013 sebesar 6,3 persen. Agus menilai bahwa penurunan target pertumbuhan ekonomi ini disebabkan karena penurunan dari sektor investasi.

Di 2012, kontribusi sisi investasi ke pertumbuhan ekonomi mencapai 9,8 persen. Sementara di tahun ini hanya akan mencapai 6,3-6,7 persen.

Agus menganggap bahwa tekanan asing begitu kuat melanda Indonesia hingga saat ini. Buktinya, ada dana asing yang hengkang dari tanah air sebesar Rp 40,1 triliun atau setara dengan 4,1 miliar dollar AS.

Kondisi ini merupakan respon dari Amerika Serikat yang telah memulai menghentikan stimulus fiskalnya. Di sisi lain, asing juga mulai melepas surat berharga negara, saham dan mulai mengonversi rupiah ke dollar AS serta kembali membawanya ke luar negeri.

"Tapi sekarang dampak tekanan asing sudah mulai mereda," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com