Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siap-siap, Harga Emas Akan Menguat Semester II

Kompas.com - 08/07/2013, 20:26 WIB
Bambang Priyo Jatmiko

Penulis

Sumber Bloomberg

LONDON, KOMPAS.com - Para investor yang selama ini memegang portofolio emas, boleh berbesar hati. Pasalnya, harga komoditas ini diperkirakan bakal membaik pada paruh kedua tahun ini, setelah pada semester I para investor menderita kerugian akibat penurunan harga emas.

Secara historis, ada tren positif atas harga emas ketika memasuki semester II, yaitu selalu lebih baik dari paruh pertama.

Dari catatan Bloomberg, ada kenaikan rata-rata hingga 1,3 persen pada periode Juli-Desember pada rentang waktu 1981-2000, atau saat harga emas tidak begitu bagus. Sementara itu pada semester I selama periode tersebut, rata-rata harga emas melemah 3,9 persen.

Pada tahun ini, harga emas kembali memburuk, dan mencapai titik terendah dalam 13 tahun terakhir, menyusul para investor kehilangan kepercayaan terhadap portofolio investasi ini. Seiring dengan pelemahan harga tersebut, permintaan emas dalam bentuk perhiasan dan koin pada paruh kedua tahun ini kemungkinan akan naik.

Hal itu juga didorong oleh musim perkawinan di China dan India, yang selama ini menjadi pembeli terbesar emas dunia.

“Trend harga emas sangat tergantung pada musim,” ujar Bernard Sin, Head of Currency and Metal Trading dari  MKS (Switzerland) SA, Swiss. Menurutnya, para investor emas fisik sangat berbeda dengan pemain di bursa berjangka, yaitu selalu membeli saat harga emas turun.

Bloomberg juga mencatat bahwa rata-rata imbal hasil logam mulia itu mencapai 11 persen pada semester II selama periode melambungnya harga emas yang dimulai pada 2001. Jumlah itu hampir dua kali dari imbal hasil yang dicatat sepanjang semester I dalam periode tersebut.

Sebagaimana diketahui, harga emas London Metal Exchange turun 27 persen menjadi 1.226,63 per ounce pada tahun ini. Pada kuartal II-2013, logam mulia tersebut kembali jatuh hingga 23 persen, atau terendah sejak 1920.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com