Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lunasi Utang, Kebun Milik Bakrie Jual Aset

Kompas.com - 08/07/2013, 20:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk (UNSP) sedang giat-giatnya mencari sumber pendanaan untuk melunasi utang-utangnya. Salah satu cara yang bakal ditempuh manajemen adalah dengan menjual kepemilikan saham dan pengalihan hak tagih di PT Guntung Idamanusa.

UNSP menguasai Guntung tidak secara langsung, dalam hal ini lewat dua anak usaha, yakni PT Grahadura Leidongprima (GLP) dan PT Sumbertama Nusapertiwi (SNP). GLP memiliki 38.119 saham atau setara 99,97 persen total saham Guntung. Sementara SNP menguasai 10 saham atau setara 0,03 persen saham Guntung.

"Terkait siapa pembeli dan nilai transaksinya baru bisa diungkapkan pada Oktober nanti," tukas B Chandrasekaran, Direktur Keuangan UNSP, seusai kegiatan RUPS UNSP, Senin (8/7/2013).

Periode Oktober tersebut juga termasuk proses penyelesaian transaksi jual beli aset enam anak usaha yang bernaung dalam sub-grup Agri International Resources Pte Ltd (AIRPL). Keenam anak usaha itu adalah PT Jambi Agrowijaya, PT Eramitra Agrolestari, PT Trimitra Sumberperkasa, PT Multrada Multi Maju, PT Padang Bolak Jaya, dan PT Perjapin Prima. Sayang, manajemen lagi-lagi enggan mengungkapkan rincian nilai transaksi dan pembeli aset enam anak usahanya ini.

"Kami sampaikan dulu perkembangan prosesnya ke OJK. Setelah itu baru kami sampaikan ke publik," tegas Chandrasekaran.

Namun, berdasarkan catatan Kontan, Guntung memiliki total aset Rp 1,07 triliun pada akhir Desember tahun lalu. Aset ini memang terbilang besar, mengingat Guntung merupakan perusahaan perkebunan kelapa sawit dengan kepemilikan lahan mencapai 12.547 hektar. Guntung juga mengantongi Hak Guna Usaha (HGU) hingga tahun 2038 mendatang.

Sementara itu, untuk aset enam anak usahanya tadi, UNSP menjual aset tidak lancarnya saja. Transaksi jual beli tersebut belum selesai, tetapi UNSP sudah menerima uang muka penjualan senilai 9,89 juta dollar AS.

Tentunya, dengan semua penjualan aset itu nantinya bisa menurunkan volume penjualan UNSP. Pasalnya, aset yang dijual manajemen berupa perkebunan.

Chandrakesaran mengakui adanya potensi penurunan tersebut. Namun, dia mengatakan bahwa perkebunan yang dijual adalah perkebunan yang memiliki cost of capital yang tinggi. "Produksi pasti turun, tapi hal ini juga bisa mengangkat net profit kami," pungkasnya. (Dityasa H Forddanta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kontan
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com