Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama Jadi Menkeu, Chatib Akan Fokus di Priok

Kompas.com - 10/07/2013, 09:08 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Chatib Basri akan fokus menata birokrasi terutama jajaran otoritas yang berada di bawahnya. Selama setahun menjadi Menteri Keuangan, pihaknya akan fokus membereskan pelabuhan Tanjung Priok.

"Waktu saya menjadi menteri keuangan itu efektifnya sekitar setahun. Saya memang tidak bisa membikin reformasi semua. Jadi saya fokus Tanjung Priok dulu," kata Chatib saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (9/7/2013).

Chatib menganggap,  membereskan masalah di pelabuhan Tanjung Priok ini begitu penting. Sebab, jajaran otoritas yang ada di bawahnya yaitu Direktorat Bea Cukai akan berperan penting dalam bongkar muat kontainer di pelabuhan.

Bagaimanapun, Chatib mengaku bahwa penerimaan bea cukai sekitar 70 persen berasal dari bea cukai kepelabuhanan. Jika masalah bongkar muat (dwelling time) di pelabuhan yang lama tidak bisa terurai, secara otomatis penerimaan negara khususnya dari Direktorat Bea Cukai akan berkurang.

"Makanya saya minta Wakil Menteri Keuangan untuk berkantor di sana (pelabuhan Tanjung Priok)," tambahnya.

Di sisi lain, Chatib juga akan memprioritaskan percepatan anggaran khususnya penyerapan belanja negara yang sampai saat ini belum maksimal. Begitu juga akan terus mengoptimalkan setoran penerimaan negara dari perpajakan.

"Percepatan anggaran juga penting, cari cara duduk bersama dengan bikin sistem. Pajak juga tidak usah semuanya, cari yang besar," tambahnya.

Seperti diberitakan, masa dwelling time di pelabuhan Indonesia khususnya pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara masih memakan waktu hingga empat hari. Sehingga banyak pengusaha merasa dirugikan atas hal ini.

Setelah melakukan inspeksi mendadak pada Senin (8/7/2013) di pelabuhan Tanjung Priok, pihaknya akan menyelesaikan pekerjaan rumah yang menjadi tanggung jawabnya yaitu bagian Direktorat Bea Cukai. Chatib ingin agar masalah dwelling time ini bisa dicari solusi bersama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com