Ekonomi China Benar-benar Suram

Pemerintah China merilis data bahwa ekspor pada Juni anjlok 3,1 persen dan impor turun 0,7 persen, dari periode yang sama tahun lalu. Padahal, sejumlah analis memperkirakan kegiatan ekspor dan impor mengalami perbaikan pada bulan lalu.

Pada awal tahun ini, Pemerintah China telah menggunakan faktur palsu dalam menghitung kegiatan perdagangan sehingga membuat kegiatan ekspor seolah-olah tercatat naik signifikan. Hal ini sekaligus memunculkan kekhawatiran baru mengenai seberapa jauh perlambatan ekonomi global berpengaruh.

"Saat ini China menghadapi tantangan yang serius dalam kaitannya dengan perdagangan," ujar juru bicara Departemen Perdagangan China, Zheng Yuesheng, Rabu (10/7/2013).

Dia melanjutkan bahwa kegiatan ekspor pada kuartal-III diperkirakan masih suram. Departemen perdagangan mencatat para pengekspor kehilangan kepercayaan terhadap pasar di luar negeri, melonjaknya upah buruh, dan menguatnya mata uang yuan.

Perekonomian dunia saat ini menghadapi tantangan yang cukup besar lantaran lokomotif perekonomian global sedang menghadapi kesulitan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi AS masih lemah, perekonomian China sedang suram, dan Eropa belum juga keluar dari resesi ekonominya.

Hal itu membuat IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi global hanya di kisaran 3,1 persen pada tahun ini, atau turun dari perkiraan semula 3,3 persen.