Euro merosot menjadi 1,3064 dollar AS pada 21.00 GMT (Selasa 04.00 WIB) dari 1,3066 dollar AS pada waktu yang sama Jumat lalu.
Dollar AS juga menguat terhadap yen Jepang, diperdagangkan pada 99,82 yen dibandingkan dengan 99,29 yen.
Euro naik terhadap yen, dibeli 130,41 yen Jepang dibandingkan dengan 129,73 yen pada akhir Jumat.
Dollar AS juga menguat moderat terhadap pound Inggris dan franc Swiss. Pound merosot menjadi 1,5100 dollar pada Senin dari 1,5106 dollar pada Jumat. Kemudian dollar AS naik menjadi 0,9480 franc Swiss dari 0,9459 franc
Departemen Perdagangan melaporkan bahwa penjualan ritel AS untuk Juni hanya naik 0,4 persen, di bawah perkiraan para analis sebesar 0,7 persen. Tidak termasuk penjualan
kendaraan bermotor dan suku cadangnya, penjualan ritel datar.
"Meskipun terjadi kenaikan pertumbuhan lapangan pekerjaan, selera konsumen telah lesu dan sampai kami mendapatkan pemulihan kuat dalam konsumsi, Federal Reserve akan perlu lebih berhati-hati dengan berapa banyak stimulus yang mereka keluarkan dari ekonomi tahun ini," kata Kathy Lien, direktur BK Asset Management.
Lien masih memperkirakan Fed mengurangi program pembelian obligasi besarnya pada September, namun mengharapkan Ketua Fed Ben Bernanke "menghabiskan sebagian besar waktunya di Washington untuk meyakinkan Kongres bahwa pihaknya tidak akan mengirim ekonomi ke dalam sebuah spiral penurunan."
Bernanke dijadwalkan memberikan kesaksian kepada komite kongres pada Rabu dan Kamis.
Dollar merosot pada Rabu dan Kamis pekan lalu menyusul komentar oleh Bernanke untuk mempertahakan kebijakan moneter akomodatifnya karena pemulihan ekonomi AS masih rapuh.
Namun, dollar AS sedikit pulih pada Jumat karena beberapa analis menyebutkan dollar AS relatif kuat terhadap mata uang utama lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.