Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ADB: Pelambatan Ekonomi China Pengaruhi Asia

Kompas.com - 16/07/2013, 13:21 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Laporan Asian Development Bank (ADB) mencatat perlambatan ekonomi China hingga kuartal II-2013 akan menyebabkan efek bagi negara di kawasan Asia.

ADB memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk 45 negara berkembang yang menjadi anggota ADB di tahun ini hanya mencapai 6,3 persen. Sementara itu di tahun depan, ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di 45 negara tersebut menjadi 6,4 persen.

Pada bulan April 2013 lalu, ADB juga telah memproyeksikan perekonomian di wilayah Asia yang akan tumbuh sekitar 6,6 persen di tahun ini dan 6,7 persen di tahun depan. Ini berarti ada perlambatan perekonomian di negara kawasan Asia.

Kepala Ekonom ADB Changyong Rhee mengatakan, pertumbuhan ekonomi China ditopang oleh kenaikan dari sisi investasi. Namun, sektor perdagangannya menurun. Itu yang membuat pertumbuhan China menjadi lebih seimbang.

"Efek perlambatan pertumbuhan ekonomi China tentu saja menjadi perhatian negara sekawasan. Namun kami melihat aktivitas bisnis yang lebih tenang di banyak negara berkembang di Asia," kata Rhee dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (16/7/2013).

Sebelumnya, China memproyeksikan pertumbuhan ekonominya di tahun ini mencapai 7,7 persen dan 7,5 persen di 2014. Prediksi itu setelah melihat realisasi pertumbuhan ekonomi China di 2012 yang bisa sebesar 7,8 persen. Namun ternyata hingga kuartal II-2013, pertumbuhan ekonomi China hanya 7,5 persen.

Laporan tersebut juga mencatat bahwa pertumbuhan ekspor dan impor telah mengalami perlambatan karena permintaan eksternal yang melemah. Namun dari sisi konsumsi, kenaikan terus menguat.

ADB memandang, perlambatan perekonomian China ini akan berdampak ke negara kawasan Asia, khususnya untuk negara yang lebih rendah perekonomiannya.

Sementara itu, Filipina dan negara-negara ASEAN besar lainnya dinyatakan mengalami pertumbuhan perekonomian yang cukup solid. ADB juga mencatat perlambatan perekonomian juga akan terjadi di India.

Prediksi Rhee, India hanya akan mencapai pertumbuhan perekonomian sebesar 5,8 persen, lebih rendah dari target sebelumnya di level 6 persen, tetapi akan mencapai 6,5 persen di 2014. Sayangnya, ADB belum memproyeksikan pertumbuhan perekonomian Indonesia secara lebih rinci.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Whats New
Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Whats New
Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Whats New
Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Whats New
Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Whats New
Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Whats New
Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Whats New
Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com