Berdasarkan data Badan Promosi Perdagangan Singapura, ekspor non-migas negara kepulauan itu turun 8,8 persen di bulan ke lima. Prediksi dari survei Bloomberg, ekspor Singapura hanya akan turun 5,8 persen.
Pekan lalu, pemerintah Singapura menyatakan, lebih dari dua tahun terakhir, ekonomi Singapura tumbuh di laju tercepat yang didorong oleh menguatnya industri manufaktur.
Namun, membaiknya kinerja industri itu tidak tecermin pada kinerja ekspor Singapura dalam kuartal pertama tahun ini. Kondisi ini dipicu oleh lesunya ekspor ke pasar Eropa dan Amerika Serikat.
"Penurunan permintaan elektronik sulit untuk pulih," kata Irvin Seah, Ekonom DBS Group Holdings Ltd yang berbasis di Singapura.
Menurut Irvin, faktor eksternal masih menjadi penopang kinerja ekspor Singapura. "Pasar ekspor AS belum pulih dan Eropa masih terjebak dalam resesi," imbuhnya.
Departemen Perdagangan Singapura mengatakan, Produk Domestik Bruto (PDB) Singapura naik 15,2% dalam periode tiga bulan yang berakhir pada Juni 2013 dari kuartal sebelumnya yang hanya tumbuh 1,8 persen.
Angka tersebut dihitung dari sebagian besar data dalam dua bulan pertama kuartal 2013. Data terbaru akan kembali dirilis pada bulan depan. (Dikky Setiawan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.