Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspor Singapura Turun 8,8 Persen

Kompas.com - 17/07/2013, 15:52 WIB

SINGAPURA, KOMPAS.com - Kinerja ekspor Singapura masih melemah. Ekspor Negeri Merlion pada Juni terus melanjutkan penurunan terpanjang sejak krisis keuangan global. Hal itu dipicu oleh pertumbuhan ekonomi Singapura pada kuartal terakhir kemungkinan lebih rendah dari proyeksi pemerintah.

Berdasarkan data Badan Promosi Perdagangan Singapura, ekspor non-migas negara kepulauan itu turun 8,8 persen di bulan ke lima. Prediksi dari survei Bloomberg, ekspor Singapura hanya akan turun 5,8 persen.

Pekan lalu, pemerintah Singapura menyatakan, lebih dari dua tahun terakhir, ekonomi Singapura tumbuh di laju tercepat yang didorong oleh menguatnya industri manufaktur.

Namun, membaiknya kinerja industri itu tidak tecermin pada kinerja ekspor Singapura dalam kuartal pertama tahun ini. Kondisi ini dipicu oleh lesunya ekspor ke pasar Eropa dan Amerika Serikat.

"Penurunan permintaan elektronik sulit untuk pulih," kata Irvin Seah, Ekonom DBS Group Holdings Ltd yang berbasis di Singapura.

Menurut Irvin, faktor eksternal masih menjadi penopang kinerja ekspor Singapura. "Pasar ekspor AS belum pulih dan Eropa masih terjebak dalam resesi," imbuhnya.

Departemen Perdagangan Singapura mengatakan, Produk Domestik Bruto (PDB) Singapura naik 15,2% dalam periode tiga bulan yang berakhir pada Juni 2013 dari kuartal sebelumnya yang hanya tumbuh 1,8 persen.

Angka tersebut dihitung dari sebagian besar data dalam dua bulan pertama kuartal 2013. Data terbaru akan kembali dirilis pada bulan depan. (Dikky Setiawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com