Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden: Batik Komoditas Andalan Indonesia

Kompas.com - 18/07/2013, 07:46 WIB


JAKARTA, KOMPAS, KOMPAS.com
- Batik merupakan komoditas unggul dan unik milik Indonesia. Batik dapat dijadikan andalan bagi industri dan perekonomian yang dapat meningkatkan penghasilan bagi seluruh pemangku kepentingan di Tanah Air. Upaya memajukan dan mengembangkan batik diharapkan terwujud sehingga Indonesia bisa menjadi pusat budaya batik di dunia.

”Batik memiliki nilai ekonomi dan meningkatkan penghasilan, baik yang diterima pengelola industri, perajin, maupun pedagang. Bahkan, menurut catatan saya, ada 3,5 juta rakyat Indonesia yang bekerja dalam usaha batik, baik secara langsung maupun tidak langsung,” kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada pembukaan Gelar Batik Nusantara 2013 di Jakarta Convention Center, Rabu (17/7/2013).

Presiden menuturkan, kondisi itu menunjukkan bahwa batik memberikan kontribusi bagi penciptaan lapangan kerja dan otomatis bagi peningkatan penghasilan rakyat. Dalam beberapa tahun terakhir, batik Indonesia berkembang pesat, baik dari sisi kualitas, corak, warna, maupun keindahan. Penggunaan batik di dalam negeri dan luar negeri pun semakin meluas.

Presiden menilai, dunia pun semakin mencintai batik. ”Dalam berbagai pertemuan bilateral saya dengan pemimpin dunia, kami sering menggunakan batik. Pada acara multilateral dan perhelatan internasional lain pun, saya hampir selalu memberikan cendera mata bagi tamu negara berupa batik. Pendek kata, kami ingin menghadirkan batik kepada masyarakat dunia,” ujar Presiden.

Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, Gelar Batik Nusantara 2013 yang diselenggarakan Yayasan Batik Indonesia bersama Kementerian Perindustrian merupakan ajang promosi produk unggulan batik Indonesia. Kegiatan yang berlangsung pada 17-21 Juli 2013 ini bertujuan melestarikan dan mengembangkan industri batik nasional.

”Diharapkan batik dapat menembus pasar lebih luas dan mampu meningkatkan pendapatan perajin, pedagang, daerah, bahkan memberikan devisa bagi negara,” ujar Hidayat.

Pengukuhan batik sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO tahun 2009 memberikan kebanggaan sekaligus tantangan bagi pemangku kepentingan di Indonesia. (CAS/ATO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com