Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minyak Dunia Naik ke Level 106 Dollar AS

Kompas.com - 18/07/2013, 07:56 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak bergerak lebih tinggi pada Rabu (17/7/2013) waktu setempat, (Kamis pagi WIB), setelah laporan persediaan Amerika Serikat menunjukkan stok minyak mentah negara itu turun lebih besar dari yang diperkirakan.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus berakhir 48 sen lebih tinggi menjadi 106,48 dollar AS per barel.

Di London, minyak mentah Brent untuk pengiriman September bertambah 47 sen menjadi menetap di 108,61 dollar AS per barel.

Kenaikan harga terjadi setelah Departemen Energi AS mengatakan persediaan minyak mentah pekan lalu turun 6,9 juta barel, jauh di atas 2,2 juta barel yang diperkirakan oleh para analis dalam survei Dow Jones Newswires.

Itu merupakan minggu ketiga berturut-turut persediaan AS jatuh dalam jumlah besar.

Namun, para analis mengatakan penurunan itu diimbangi oleh kenaikan dalam stok produk minyak bumi. "Kenaikan dalam pasokan produk menahan kenaikan harga minyak terlalu banyak," kata mereka.

Stok bensin naik 3,1 juta barel, sementara minyak pemanas rumah dan bahan bakar distilat lainnya melonjak 3,9 juta barel.

"Kenaikan dalam pasokan bensin, karena puncak permintaan untuk musim liburan panas musim, membuat penurunan persediaan minyak mentah sedikit kurang penting," kata Tim Evans, analis Citi Futures Perspective.

"Siapa yang butuh minyak mentah jika Anda memiliki banyak bensin?"

Sementara itu, pasar minyak tidak bereaksi keras terhadap kesaksian Ketua Federal Reserve Ben Bernanke di kongres. Bernanke mengatakan Fed bisa mengurangi program pembelian obligasi akhir tahun ini, tetapi hanya jika ekonomi membaik.

Michael Truscelli, pialang dan pedagang di Paramount Options, menggambarkan komentar Bernanke sebagai "cukup plin-plan."

"Pasar belum benar-benar bereaksi terhadap komentar Bernanke," kata Truscelli.

Gene McGillian, analis dan broker di Tradition Energy, mengatakan dinamika yang mendorong harga minyak di atas 105 dollar AS pada Juli masih berperan. Ini termasuk menurunnya pasokan minyak mentah AS dan kekhawatiran bahwa masalah di Mesir akan meluas ke wilayah lain di Timur Tengah yang kaya minyak.
     
"Sampai hal-hal itu surut, saya pikir pasar akan tetap cukup kuat," kata McGillian. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP/ANTARA
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com