Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Melemah, Pengusaha Dilematis

Kompas.com - 18/07/2013, 09:37 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pengusaha mengaku dilematis saat nilai tukar rupiah terhadap dollar AS terus melemah. Hal ini tentu saja akan mengganggu kelangsungan usahanya.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto mengatakan, pengekspor tentu saja untung karena dollar AS menguat sehingga mereka mampu menjual barang lebih banyak. Namun bagi pengimpor, mereka tentu kesusahan karena memperoleh barang dengan harga mahal.

"Saya menyadari ini pilihan dilematis bagi pengusaha. Dari sisi ekspor baik karena produk kita menjadi lebih menarik. Ekspor kita juga besar, makanya kebutuhan dollar AS juga besar. Tapi yang menjerit itu importirnya," kata Suryo saat ditemui dalam acara ramah tamah Indonesia Petroleum Association (IPA) di Hotel Dharmawangsa Jakarta, Rabu (17/7/2013) malam.

Meski rupiah melemah, Suryo menambahkan bahwa yang penting dalam dunia usaha adalah kestabilan usaha dan kepastian hukum dalam berinvestasi. Terlebih lagi dalam hal perekonomian, investor asing perlu kepercayaan bisnis, baik dalam hal kepastian hukum maupun kepastian menjaga moneter dan fiskalnya pemerintah.

Bagaimanapun, pelemahan rupiah ini juga akan menyebabkan perekonomian Indonesia sedikit merosot. Namun, Suryo mengharapkan perekonomian Indonesia tetap bisa stabil karena ditopang oleh sisi investasi, selain daya konsumsi domestik yang juga besar.

"Tapi yang lebih penting ya kepastian, faktor kepercayaan asing terhadap perekonomian kita. Jangan sampai asing tidak percaya, terus hengkang," tambahnya.

Suryo mengharapkan agar pemerintah bisa menjaga volatilitas rupiah di level yang aman bagi kedua jenis pengusaha, baik pengekspor maupun pengimpor. "Kita kan terbiasa di level Rp 9.500 per dollar AS. Harapannya bisa pulih demikian. Tapi ini kan kecenderungan cadangan devisa kita juga menurun. Ini yang sangat memprihatinkan," tambahnya.

Hingga 17 Juli 2013, nilai tukar rupiah berdasarkan kurs JISDOR Bank Indonesia berada di level Rp 10.040, melemah dibanding perdagangan sebelumnya di level Rp 10.036 per dollar AS. Dibanding sepekan sebelumnya, rupiah masih berada di level Rp 9.970 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com