Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Kenaikan Harga, Gita Gandeng Intel

Kompas.com - 19/07/2013, 13:07 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok yang melonjak dalam beberapa pekan ini, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menandatangani nota kesepahaman (MoU) bersama Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Marciano Norman tentang pengamanan sasaran dan program strategis di bidang perdagangan.

Gita mengatakan, saat ini terdapat beberapa kendala yang dapat mengganggu kinerja perdagangan. Kendala itu antara lain adalah masih banyaknya barang impor ilegal yang beredar di pasaran.  Selain itu juga ada penimbunan-penimbunan yang dilakukan oleh sejumlah oknum yang bertujuan untuk menaikan harga jual.

"Kita akan mengambil tindakan-tindakan yang bisa menstabilisasi harga. Kalau ada orang yang tidak mau membantu, BIN tau siapa oknum-oknumnya," terang Gita di Gedung Kementerian Perdagangan, Jumat (19/7/2013).

Gita menambahkan, peran BIN disini ialah untuk memberikan data-data yang ada di lapangan. Setelah mengetahui kondisinya, barulah Mendag yang akan mengambil kebijakan-kebijakannya dalam perdagangan.

"Penimbunan yang dilakukan pedagang akan kita tindak. Kalau kita tidak ada masukan-masukan data, maka percuma. Dengan adanya MoU ini, saya yakin permasalahan kenaikan harga akan teratasi," ujarnya.

Sementara itu Marciano juga menyambut positif penandatanganan MoU ini. Menurutnya untuk mencapai stabilitas harga tidak hanya menjadi domain Kementerian Perdagangan. Melainkan harus didukung pula dengan instansi-instansi lainnya.

"Kami akan suport melalui informasi. Harapannya setelah kami berikan informasi, Mendag dapat mengambil kebijakan-kebijakan yang lebih tepat," jelasnya.

BIN mempunyai sebuah deputi yang khusus menangani masalah-masalah ekonomi. BIN nantinya akan memasok informasi-informasi yang ada ke Kementerian-kementerian terkait, termasuk Mendag.

Setelah mendapatkan informasi tersebut, BIN akan menyerahkan sepenuhnya kepada Mendag. Mendag akan menindak tegas kepada siapapun yang tidak mau turut serta dalam menstabilkan harga-harga kebutuhan pokok yang makin hari makin melonjak.

"Kalau ada yang tidak mau bekerjasama akan kami ambil tindakan tegas. Acuannya pelanggaran perlindungan konsumen. Tahun lalu sudah ada ribuan yang kami tindak, dan ada yang sudah ditindak pidana," kata Gita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com