Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yusuf Mansur : Belum Ada Investor yang Lapor Kerugian ke OJK

Kompas.com - 22/07/2013, 12:49 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hari ini memanggil ustadz Yusuf Mansur soal bisnis patungan usahanya. Regulator industri jasa keuangan itu ingin mengetahui lebih rinci soal bisnis tersebut.

"Sampai sekarang, investor tidak ada yang lapor ke OJK. Ada tidak yang dari mereka yang sudah menaruh uangnya di saya terus merasa ketar ketir?," kata Yusuf Mansur saat ditemui selepas pemeriksaan di kantor OJK Jakarta, Senin (22/7/2013).

Yusuf menambahkan pihaknya sama sekali tidak menerima komplain dari investor ataupun siapapun yang ikut berpartisipasi dalam bisnis tersebut. Bahkan saat dia menutup usahanya ini, tidak ada respons sama sekali dari investor.

Sebelumnya, Yusuf Mansur memutuskan menutup usahanya setelah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menyarankan untukitu. Penutupan itu terkait karena usaha tersebut tidak memiliki aspek legalitas dan dikhawatirkan bisa merugikan investor.

"Bahkan saya tanya ke OJK, tidak ada yang melapor. Ente (Anda) saja kali (yang melapor," katanya.

Yusuf menganggap bahwa bisnis patungan usaha ini hanya berdasar pada kepercayaan nasabah. Saat jamaah percaya dengan ustadz untuk mengelola dana jamaahnya, maka bisnis tersebut mampu dijalankan dengan imbal hasil yang menguntungkan.

"Saya diberitakan bisnisnya mencapai ratusan miliar. Saya bilang amin, ya senang dong jadi orang yang bisa dipercaya," katanya.

Yusuf menjelaskan latar belakang bisnis ini karena melihat umat Islam khususnya bangsa Indonesia yang tidak memiliki hotel khusus bagi jamaah haji dan umroh. Sementara Malaysia sudah memiliki hotel sendiri di Mekkah.

"Nah kita orangnya setiap tahun sebanyak itu, tidak punya hotel. Kita itu jamaah haji 200.000 setahun. Kita tidak punya hotel di sana," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com