Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Impor Masuk, Harga Cabai Turun 50 Persen

Kompas.com - 23/07/2013, 16:38 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah terus melakukan stabilisasi harga cabai rawit yang sempat meroket hingga Rp 120.000 per kilogram. Salah satunya dengan menggelontor cabai rawit impor ke pasar. Saat ini harga cabai sudah mengalami penurunan yang cukup signifikan hingga sekitar 50 persen.

"Ini karena impor masuk. Dan pasokan sudah masuk dari Jatim dan Medan, jadi harga kembali normal. Secara signifikan turun 50 persen," kata Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Sri Agustina di Gedung Kementerian Perdagangan, Selasa (23/7/2013).

Per tanggal 12 sampai 19 Juli 2013, harga cabai rawit merah di Pasar Senen menglami penurunan harga hingga 45 persen. Saat ini harga cabai di pasar tersebut berkisar Rp 65.000 per kilogramnya, setelah sempat menyentuh level Rp 120.000 perkilogramnya.

Sementara itu untuk harga cabai rawit merah di Pasar Koja terjadi dua kali penurunan harga. Harga cabai yang tadinya Rp 120.000, turun 25 persen menjadi Rp 90.000, lalu kembali mengalami penurunan di level Rp 70.000 atau sebesar 22 persen.

Selain cabai rawit merah, harga bawang merah di beberapa pasar juga mengalami penurunan harga sebesar 14 hingga 16,7 persen. Akan tetapi Sri menjelaskan pihaknya lebih fokus terhadap penurunan harga cabai rawit, yang harganya sempat melangit.

Rileksasi importasi bawang merah dan cabai rawit merah melihat dari anomali cuaca yang dapat menyebabkan pergesern panen. Importasi yang tadinya dilakukan dengan China, akan tetapi di China juga terjadi anomali cuaca, maka importasi dialihkan ke Thailand dan Vietnam.

Saat ini 1.770 ton bawang merah sudah terkirim, sedangkan 1.163 ton akan sampai pada tiga Agustus. Lalu 3.178 ton akan terkirim pada 14-25 Agustus. Sementara itu 6.000 ton sisanya masih berada di tangan importir.

Untuk cabai rawit merah, dengan adanya akselerasi, sampai tanggal 3 Agustus diperkirakan dapat sudah terkirim 180 ton cabai impor dari Thailand dan Vietnam. Hal ini bertujuan untuk stabilisasi pasar-pasar di Indonesia.

"Harapannya begitu impor masuk cabai rawit menjadi Rp 20.000 sampai Rp 25.000, sedangkan bawang putih berada di level Rp 10.000 sampai Rp 16.000," kata Sri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Whats New
Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com