Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

G20 Agendakan Pembahasan Dana Infrastruktur

Kompas.com - 24/07/2013, 05:26 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendanaan untuk pembangunan infrastruktur akan kembali menjadi agenda pertemuan G20 yang dijadwalkan berlangsung di Brisbane, Australia, pada 2014. Agenda ini sempat mendapat penolakan dari negara maju anggota G20, dalam pertemuan di Moskwa, Rusia pada 19-20 Juli 2013.

"Walau awalnya ada penolakan, akhirnya agenda infrastructure fund itu disepakati, didukung semua. Sehingga pada pertemuan G-20 nanti di Australia akan menjadi agenda," kata Menteri Keuangan M Chatib Basri di kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Selasa (23/7/2013).

Dalam pertemuan antara para menteri keuangan dan gubernur bank sentral antarnegara anggota G20 tersebut, ujar Chatib, akan dibahas masalah pertumbuhan ekonomi global. Pendanaan infrastruktur, ujar dia, akan menjadi stimulus bagi pertumbuhan ekonomi.

Chatib mengatakan isu pendanaan infrastruktur ini sempat mendapat penolakan dari negara-negara maju dalam G20. Penolakan mereka lakukan karena agenda ini mengharuskan mereka menempatkan sejumlah dana untuk membangun infrastruktur di negara-negara berkembang.

Namun, ujar Chatib, Indonesia meyakinkan negara-negara maju itu bahwa pendanaan infrastruktur ini akan membantu perekonomian global pula. "Kemarin ada working group antara Indonesia dengan Jerman. Kita berhasil yakinkan hanya dengan infrastructure fund ini negara berkembang bisa tumbuh menjadi daya tarik global, dan dapat menolong dunia," papar dia.

Chatib pun mengaku menyarankan negara-negara maju untuk mau mengucurkan dana bagi pembangunan infrastruktur tersebut. Sebagai dorongan, dia mengatakan jika Indonesia terkena dampak ekonomi global, maka negara-negara itu juga akan ikut terdampak karena Indonesia merupakan pasar bagi produk mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Whats New
Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Whats New
Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Earn Smart
Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com