Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Bersih OCBC NISP Naik 32 Persen

Kompas.com - 25/07/2013, 19:27 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank OCBC NISP Tbk sepanjang semester I/2013 berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 536 miliar, atau naik 32 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

"Kami bersyukur di semester I tahun 2013 ini Bank dapat mencatatkan pertumbuhan yang baik dari sisi laba, kredit, dan dana pihak ketiga," kata Presiden Direktur & CEO Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja di Jakarta, Kamis (25/7/2013).

Kenaikan laba bersih Bank OCBC NISP dihasilkan oleh pendapatan bunga bersih yang meningkat 23 persen menjadi Rp 1,5 triliun. Tahun lalu, pendapatan dari pos tersebut Rp 1,2 triliun.

Selain itu, Bank OCBC NISP juga berhasil memperbaiki rasio biaya terhaap pendapatan menjadi 57,1 persen di akhir kuartal 2 tahun 2013.

Dilihat dari sisi kredit, total dana yang telah disalurkan mencapai Rp 56,9 triliun atau tumbuh 19 persen year on year. Di samping itu, terjadi penurunan rasio kredit bermasalah (NPL) net menjadi 0,4 persen dari 0,5 persen di tahun lalu.

Sementara itu, dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun Bank OCBC NISP sebesar Rp 57,892 miliar. Angka tersebut naik sebesar 23 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Di tahun 2012, DPK yang dihimpun perseroan sebesar Rp 51,830 miliar.

Return on assets (ROA) perseroan tercatat 1,8 persen, return on equity (ROE) 12,1 persen, serta rasio kecukupan modal 15,7 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com