Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanjung Lesung Akan Dilengkapi Bandar Udara

Kompas.com - 26/07/2013, 18:24 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Pemerintah berencana membangun bandar udara di Tanjung Lesung sebagai sarana penunjang di daerah wisata bahari yang terletak di barat wilayah perairan Pulau Jawa ini. Tanjung Lesung sendiri akan dijadikan sebagai kawasan ekonomi pariwisata.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu mengatakan, saat ini prosesnya sudah pada tahap studi kelayakan. "Yang akan investasi swasta. Kelihatannya Tanjung Lesung-nya juga harus investasi sendiri di situ," ujarnya saat ditemui di Gedung Kementerian Perekonomian, Jumat (26/7/2013).

Selain bandara, Tanjung Lesung nantinya juga akan dilengkapi dengan fasilitas dermaga, yang ditujukan untuk orang yang berkunjung dengan menggunakan kapal pesiar. Dermaga juga akan dibangun di kaki Gunung Krakatau.

"Karena dia punya Krakatau, salah satu daya tariknya Krakatau. Kalau kapal bisa merapat di situ, jadi Dermaga lebih pasti akan dibangun," kata Mari.

Mari menjelaskan, Tanjung Lesung dijadikan kawasan ekonomi pariwisata dikarenakan daya tariknya. "Anda bisa menikmati keindahan pantai sekaligus mendaki Gunung Krakatau. Selain itu, juga ditawarkan beberapa water sport, seperti diving dan snorkling," katanya.

Untuk tempat penginapan sudah banyak terdapat resor-resor dan homestay, tidak menutup kemungkinan hotel besar dibangun di daerah tersebut.

Mari menambahkan, target pasar Tanjung Lesung sudah sangat jelas, yaitu masyarakat Ibu Kota dan sekitarnya, serta negara-negara tetangga. "Bisa juga negara-negara dan juga kapal pesiar, sebetulnya itu salah satu target kita untuk Tanjung Lesung," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com