Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/07/2013, 08:44 WIB


                                    Rhenald Kasali (@Rhenald_Kasali)

KOMPAS.com  - Ekonomi kerakyatan Indonesia sesungguhnya dihimpun dengan kekuatan “kita”. Bukan “kami”, juga bukan “gua” atau “gue”. Jadi selain “perusahaan babe gue”, Indonesia juga punya UKM kita, negeri kita, Garuda Indonesia kita, Batik kita, lagu kita, dan seterusnya. Lihat saja kita semua ( bukan cuma saya atau anda) terganggu ketika punya kita itu diakui negri tetangga. Sekali jadi milik bersama, keterikatan kita penuh.

Prinsip "kita bisa" itulah yang ada di jiwa Enduh Nuhudawi, seorang kepala desa Situ Udik di Kabupaten Bogor yang berniat memperbaiki rumah rakyat. Suatu sore, di tengah hujan deras Enduh melihat seorang nenek-nenek memilih “berteduh” di luar. Padahal hujan turun begitu deras. Jelas nenek itu basah kuyup. Enduh menuntun si nenek masuk ke dalam. Tetapi ternyata benar si nenek. Di dalam, rumahnya serba bocor. Rumah itu tidak layak huni. Jadi percuma mengatakan “mengapa tidak istirahat di dalam?”

Enduh pun mengambil tindakan. Saat saya menjadi juri Liputan 6 Award tahun lalu, Enduh bercerita bagaimana ia memulai “usaha kita bisa” nya itu dengan mengumpulkan seratus perak dari siapa saja. Seorang juri bertanya, mengapa cuma cepek?

Enduh menunjukkan gambaran desanya. Dari situ kami mengerti, memang daerahnya masuk kategori prasejahtera. Tetapi Enduh kukuh. Ia berniat melakukan perubahan dari seratus rupiah. Dan itu harusnya tidak sulit. “Yang sulit itu hanya permulaannya saja, bukan?”, itu tuturnya kepada saya. Sebab kalau orang merasa seratus ribu terlalu besar, harusnya cepek itu ada.

Faktanya memang susahnya hanya di depannya saja. Ia pun terpaksa mengeluarkan gajinya untuk menambah segala kekurangannya. Rumah si nenek pun terbangun. Jauh lebih layak dari rata-rata rumah kaum miskin di desanya. Berkat mengumpulkan dari cepek ke cepek tadi.

Sejak itu rumah-rumah lain ikut terbangun. Kepercayaan menjadi booster. Puluhan rumah ia bangun dan kesejahteraan di desanya pun berubah. Dari satu rumah, muncul gerakan “rereongan sarumpi” yang mengumpulkan seratus perak untuk membangun rumah-rumah rakyat di beberapa desa di Jawa Barat. Itulah "ekonomi kita bisa".

Gagasan Enduh diadaptasi oleh aktivis UI yang memilih jalan menjadi social entrepreneur untuk menggerakkan kitabisa.co.id. Sejak lulus dari FEUI, M Alfatih Timur (Timmy) pengagum Bung Hatta ini mengajak saya membentuk kitabisa.co.id, sebuah situs perubahan sosial yang di barat dikenal dengan istilah crowd funding. Sejak itu pikiran Timmy diarahkan ke perubahan sosial.

Sekarang kitabisa.co.id yang ia bangun sudah menangani 5 proyek sosial yang datang dari masyarakat. Jadi masyarakat sendiri yang mengusulkan dan memecahkan masalah itu. Timmy lalu memeriksa kebenaran dan kelayakannya. Tentu saja governance-nya. Begitu yakin, ia pun mengangkatnya ke kitabisa.co.id.

Di situ masyarakat mengumpulkan uang, urunan untuk memecahkan masalah itu. Dari Rp 10.000 hingga Rp 100.000. Bahkan ada yang mengirim Rp 2 juta - Rp 3 juta. Uang itu ia salurkan kepada pengelola proyek.

Anda tentu ingin tahu apa saja proyek-proyeknya ? Beberapa di antaranya cukup dikenal publik, yaitu SaveMaster, ini terkait dengan isu penggusuran sekolah Master (Masjid Terminal) di Depok yang pernah diulas beberapa buah stasiun televisi.

Namun yang menarik, bukanlah karena lokasinya di tengah terminal, melainkan ini adalah sekolah untuk anak jalanan dan anak kurang mampu yang dikelola aktivis-aktivis sosial. Di berbagai berita ini dikesankan semata-mata "terletak di tengah-tengah terminal". Tambahan lagi, sekolah ini telah banyak menghasilkan lulusan-lulusan yang antara lain berhasil kuliah di kampus-kampus terkenal seperti UI dan Undip.

Melihat itu, pengelola Master berniat membangun asrama putra sendiri sehingga kalaupun tergusur, anak-anak asuhannya tetap bisa belajar. Jumlah yang dibutuhkan, bagi orang-orang tertentu mungkin tidak terlalu besar. Jadi bila satu di antara pembaca mau menyumbang Rp 100 juta saja, mungkin dalam satu hari semua beres. Tetapi bukan itu prinsip “kita bisa”. Prinsip kita bisa adalah urunan, kebersamaan, gotong royong. Kita beramai-ramai bisa melakukan perubahan.

Dalam tempo dua minggu, ada 120 orang yang menghubungi kitabisa.co.id dan terkumpul Rp 37.332.718. Saya harap anda pun bisa berpartisipasi di http://kitabisa.co.id/project/139 , dan saya yakin gerakan sosial ini akan menjadi langkah baik bagi pendidikan ekonomi rakyat kecil. Bagi pembentukan ekonomi kita bisa yang berwatak sosial.

Selain SaveMaster, ada Parcel Ramadhan Nalacity yang memberikan parcel untuk para mantan penderita kusta. Wakaf Quran (membagikan Al-Quran di bulan Ramadhan ke komunitas marjinal dan santri penghafal Quran), dan pembangunan ketel penyulingan minyak kayu putih untuk kelompok adat di Pulau Buru. Sumbangan ini semua tidak dimaksudkan untuk kelompok tertentu, bisa lintas agama, lintas apa saja. Jadi kelompok apapun dipersilahkan mengajukan social project nya, asal benar-benar didukung governance yang layak.

Yang terakhir adalah sebuah upaya penguatan ekonomi, untuk UKM. Saya percaya crowd funding ke depan akan sangat penting untuk pembentukan kemandirian masyarakat ekonomi lemah. Namun berbeda dengan bisnis yang menjanjikan laba tertentu, crowd funding seperti ini hanya menjanjikan free sample, yaitu output produk perdana. Inilah yang sedang kami coba untuk menguatkan ekonomi masyarakat adat di Pulau Buru. Jadi outputnya adalah berupa minyak kayu putih aseli buatan rakyat Pulau Buru di desa terpencil. Model bisnisnya agak mitip dengan kickstarter.com.

Jadi ini murni ekonomi kerakyatan yang mengharapkan terjadinya perubahan sosial. Saya percaya, anda pun bisa berpartisipasi dan Indonesia bisa terus berkarya dalam bingkai ekonomi “kita bisa”, bukan “gue bisa” semata. Inilah ekonomi gotongroyong. Andaikan ini menjadi kenyataan, kita pun bisa melihat ibu pertiwi kembali tersenyum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com