Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BRI Raup Keuntungan Rp 10 Triliun di Semester I

Kompas.com - 30/07/2013, 18:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) berhasil membukukan laba bersih Rp 10,01 triliun pada Semester 1 2013. Pencapaian ini tumbuh sekitar 16 persen dibanding laba bersih semester I 2012 yang senilai Rp 8,61 triliun.

Direktur Bisnis UMKM Bank BRI Djarot Kusumayakti, mengatakan, pertumbuhan kinerja BRI ini didorong oleh pertumbuhan kredit yang tercatat sebesar 28,5 persen dengan mencapai sebesar Rp 391,77 triliun per akhir Juni 2013.

"Kenaikan laba bersih ini dicapai dengan pertumbuhan kredit yang melampaui industri yang tumbuh 20-22 persen pada tahun ini, pencapaian ini sekaligus sinyal bagus ditengah inflasi pada semester dua yang akan menekan pertumbuhan kami," katanya di Gedung BRI, Jakarta, Selasa (30/7/2013).

Djarot menambahkan dengan pencapaian ini tidak mengubah ekspetasi atas pertumbuhan BRI pada tahun ini yang ditargetkan mencapai 22-24 persen. BRI pun masih berharap kredit usaha rakyat menaikan pertumbuhan kreditnya.

Ia menambahkan, bisnis mikro BRI juga terus memperlihatkan momentum pertumbuhan yang menggembirakan. Kredit mikro BRI dalam periode yang sama tumbuh sebesar 26,4 persen mencapai Rp 122,08 triliun, atau meningkat  Rp 25,49 triliun.

Pertumbuhan kredit mikro BRI, lanjut dia, tidak hanya menghasilkan peningkatan outstanding pinjaman, tetapi juga menghasilkan peningkatan jumlah nasabah.

Hingga akhir Juni 2013, jumlah debitur mikro BRI mencapai 5,9 juta orang. Sebagai catatan, kontribusi kredit mikro BRI dalam portfolio kredit BRI terus meningkat dalam lima tahun terakhir.

Dengan pertumbuhan bisnis mikro, yang disertai dengan mlai bertumbuhnya segmen kredit kecil dan menengah, maka komitmen BRI untuk terus mengembangkan segmen Mikro, Kecil, dan Menengah (MKM) di Indonesia sangat kuat, seperti yang tercermin dari dominasi kredit MKM dalam portfolio BRI yang mencapai 73,2 persen dari total kredit.

Dari sisi pendanaan, BRI juga berhasil menumbuhkan Dana Pihak Ketiga (DPK). Djarot menuturkan, per akhir Juni 2013, total DPK BRI mencapai Rp 439 triliun atau tumbuh 18,3 persen  dari Juni tahun lalu.

"Perolehan DPK BRI didominasi oleh penyimpan ritel, seperti yang terlihat dari jumlah rekening simpanan yang per akhir Juni 2013 mencapai 37 juta rekening," ujarnya.

Pertumbuhan kredit yang tinggi tersebut juga dibarengi dengan penjagaan kualitas kredit seperti yang tercermin dari tingkat kredit bermasalah (NPL) yang terjaga pada 0,41 persen, menurun dari tingkat NPL semester satu tahun sebelumnya yang mencapai 0,55 persen. (Arif Wicaksono)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

Whats New
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Whats New
Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Whats New
Nasabah Kaya Perbankan Belum 'Tersengat' Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Nasabah Kaya Perbankan Belum "Tersengat" Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Whats New
Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Work Smart
Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Whats New
Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Whats New
Kadin Sebut Ekonomi RI Kuat Hadapi Dampak Konflik di Timur Tengah

Kadin Sebut Ekonomi RI Kuat Hadapi Dampak Konflik di Timur Tengah

Whats New
Rupiah Tembus Rp 16.100, Menko Airlangga: karena Dollar AS Menguat

Rupiah Tembus Rp 16.100, Menko Airlangga: karena Dollar AS Menguat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com