Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Melemah, Pemerintah Benahi Defisit Anggaran

Kompas.com - 30/07/2013, 20:02 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kendati sejumlah analis mulai memperingatkan dampak pelemahan rupiah terhadap perekonomian, namun Menteri Keuangan Chatib Basri menganggap, pelemahan rupiah yang terjadi hingga saat ini belum mengkhawatirkan.

Menurut Chatib, pelemahan nilai tukar rupiah masih lebih baik dibanding mata uang negara sekawasan. "Memang betul ada gejolak dalam rupiah saat ini. Tapi itu belum mengkhawatirkan karena masih oke," kata Chatib saat konferensi pers di kantornya Jakarta, Selasa (30/7/2013).

Chatib mengatakan, pasca-pernyataan Gubernur The Fed Ben Bernanke pada tanggal 22 Mei 2013 lalu, performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih salah satu yang terbaik di kawasan. Sementara itu, rupiah masih mengalami tekanan.

Hingga 26 Juli 2013 lalu, nilai tukar rupiah mengalami depresiasi sebesar 4,84 persen. Padahal hingga 22 Mei 2013 lalu, rupiah masih terapresiasi terhadap dollar AS sebesar 0,24 persen.

Untuk nilai tukar peso Filipina, melemah 5,23 persen di periode yang sama. Sementara hingga 22 Mei 2013, nilai tukar peso terhadap dollar AS masih mengalami apresiasi sebesar 0,56 persen. Di India mengalami depresiasi rupee hingga 6,86 persen dan yen Jepang merosot hingga 11,8 persen.

Posisi rupiah hanya di bawah baht Thailand 1,8 persen, Malaysia 4,67 persen, dollar Singapura 3,37 persen, won Korea 4,22 persen dan China mengalami apresiasi sebesar 2,31 persen.

Solusinya, pemerintah akan menangani defisit transaksi berjalan. Sebab defisit tersebut masih besar karena impor migas yang besar.

Chatib menganggap kenaikan harga BBM bersubsidi pada 22 Juni 2013 lalu baru terimbas pada Agustus 2013 atau di kuartal III-2013. Sebab, permintaan impor migas yang sudah mulai menurun ini akan terakumulasi di Juli hingga Agustus 2013.

"Nanti juga ada pengaruh inflasi dan revisi aturan tax allowance dan tax holiday. Ke depan, nilai tukar rupiah kita akan kembali stabil dengan membaiknya defisit tersebut," tambahnya. Hingga hari ini, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah kembali melemah ke level Rp 10.277 per dollar AS, dibanding perdagangan kemarin di level Rp 10.270 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Whats New
Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Whats New
IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com