Laba bersih sebesar Rp 31 miliar itu disebabkan oleh meningkatnya beban penyusutan dan rugi selisih kurs yang belum terealisasi. Peningkatan beban penyusutan dikarenakan oleh pesatnya peningkatan jumlah pelanggan aktif, yang mengakibatkan peningkatan kebutuhan akan set-top box, serta proses migrasi MPEG-4 pelanggan aktif yang sedang dilakukan oleh perseroan.
"Kinerja yang baik pada 1H 2013 mencerminkan keberhasilan pelaksanaan strategi kami untuk memasuki segmen-segmen yang berbeda dari pay-tv," kata Direktur Utama MSKY, Rudy Tanoesoedibjo, di Jakarta, Kamis (1/8/2013).
"Dengan memanfaatkan keunggulan dari ketiga merek yang kami miliki, MSKY mampu terus mempertahankan posisinya sebagai operator TV berbayar terbesar di Indonesia," jelasnya.
Pendapatan MSKY pada paruh pertama tahun ini peningkatan sebesar 31 persen dibanding periode sama tahun lalu, dari Rp 1,110 triliun menjadi Rp 1,450 triliun. Selain itu, marjin EBITDA mengalami peningkatan sebesar 3 poin, dari 38 persen menjadi 41 persen.
Pada semester I tahun ini EBITDA MSKY berada pada Rp 600 miliar, meningkat 30 persen dibanding periode sama tahun lalu dengan EBITDA margin sebesar 41 persen. MSKY mengharapkan bahwa marjin EBITDA pada akhir tahun akan mencapai 42 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.