Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Realisasi Penyaluran BBM Bersubsidi Masih di Bawah Kuota APBN-P

Kompas.com - 02/08/2013, 14:16 WIB
Evy Rachmawati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mencatat, realisasi penyaluran bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi mencapai 22,74 juta kiloliter. Ini berarti masih di bawah kuota BBM yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2013.

Demikian disampaikan Kepala BPH Migas Andy Noorsaman Sommeng, dalam jumpa pers, Jumat (2/8), di Kantor BPH Migas, Jakarta.

Dalam APBN Perubahan 2013, volume BBM bersubsidi yang ditetapkan sebesar 48 juta kiloliter, ini berarti kuotanya dalam satu semester ini 24 juta kl. Menurut data BPH Migas, realisasi penyaluran BBM bersubsidi sampai dengan Juni 2013 sebesar 22,74 juta kl, terdiri dari minyak tanah 0,55 juta kl, premium 14,43 juta kl, solar 7,76 juta kl.

"Jadi, realisasi distribusi BBM bersubsidi pada semester pertama tahun ini masih on the track," ujarnya.

Sementara itu stok BBM selama lebaran dilaporkan Pertamina cukup dan dijaga pada level premium 17,45 hari, solar 21,27 hari, pertamax 40,9 hari, pertamax plus 37,62 hari, avtur 27,63 hari, dan elpiji 16,25 hari.

"Konsumsi BBM bersubsidi sejak H-15 sampai dengan H 15 Lebaran bisa naik sekitar 30 persen,” katanya.

Khusus menjelang H-10 dan H 10, BPH membentuk posko BBM yang berkoordinasi dengan posko Kementerian ESDM dan posko di Pertamina. Selain itu sejak H-15 sampai dengan H 15 lebaran, BPH melakukan pemantauan turun ke lapangan di sejumlah provinsi, kabupaten dan kota, khususnya untuk daerah pada jalur arus mudik lebaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com