Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jembatan Selat Sunda Pakai APBN, Indonesia Timur Akan Protes

Kompas.com - 03/08/2013, 22:09 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Menteri Perekonomian Hatta Rajasa bersikukuh pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) harus menggunakan dana patungan antara BUMN dan swasta terutama penggagas dalam membangun proyek tersebut. Hal ini menanggapi usulan agar pembangunan Jembatan Selat Sunda memakai dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Ini terlalu banyak diomongkan, entar malah tidak jadi-jadi. Menteri Pekerjaan Umum sudah menegaskan pembangunan JSS ini dikombinasikan antara BUMN dan swasta terutama penggagas. Tetapi ini ada yang nyelonong lagi ngomong pakai APBN. APBN kita kan belum sanggup," kata Hatta di Jakarta, Rabu (31/7/2013).

Hatta mengatakan, penggunaan dana APBN untuk membangun JSS ini bisa menyebabkan anggapan pemerintah pusat terlalu menganakemaskan Indonesia bagian barat. Padahal, Indonesia kawasan tengah dan timur sendiri juga memerlukan pembangunan baik jembatan, rumah sakit, jalan, dan sebagainya untuk memperlancar kegiatan perekonomian di sana.

"Kalau kuat APBN kita, ya silahkan. Tapi kan Indonesia timur juga butuh infrastruktur. Terus Kalimantan, Sulawesi kan belum juga. Kalau dana Rp 200 triliun kita ambil (dari APBN), apa tidak protes mereka (masyarakat Indonesia timur)," tambahnya.

Hingga saat ini, tim 7 sedang merampungkan studi kelayakan dan proyek pembangunan JSS yang memakan dana hingga Rp 200 triliun tersebut. Setelah rapat, hasilnya akan diserahkan ke dewan pengarah.

Pemerintah, sebut Hatta, akan menunggu hasil kajian dari tim 7 tersebut. Apalagi jika pemerintah jadi menggunakan dana APBN untuk proyek ini, maka pemerintah pun harus lapor ke DPR lagi untuk meminta persetujuan pengucuran dana APBN. "Buat saya, yang penting rapatkan dan bahas semuanya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com