Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadin: Pelabuhan Cilamaya Tidak Pro Pengusaha Domestik

Kompas.com - 04/08/2013, 18:50 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta pemerintah mempertimbangkan kepentingan pengusaha nasional, terkait rencana pembangunan pelabuhan Cilamaya, di Karawang, Jawa Barat.

Kadin menilai, pembangunan Pelabuhan Cilamaya ini hanya menyediakan pelabuhan untuk barang internasional. Wakil Ketua Kadin Indonesia bidang logistik Carmelita Hartoto mengatakan, Pelabuhan Cilamaya memang direncanakan sebagai layanan angkutan kontainer untuk international transshipment dan car terminal.

Kendati demikian, pelabuhan itu bisa untuk layanan domestik, baik kontainer maupun general cargo.

"Pelabuhan Cilamaya ini sama sekali tidak menyinggung layanan kargo domestik, sehingga kami kaget dan kecewa," kata Carmelita saat konferensi pers di Menara Kadin Jakarta, Minggu (4/8/2013).

Carmelita menambahkan, saat ini ketersediaan lahan untuk layanan kargo maupun kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok ini sudah terbatas, sehingga perlu alternatif pelabuhan untuk bisa mendukung kegiatan pengusaha dalam negeri.

Masalahnya, Pelabuhan Cilamaya ini dalam konsepnya justru tidak berpihak pada pengusaha dalam negeri sebab hanya membangun layanan kargo maupun kontainer untuk pengusaha asing. "Kalau kondisinya terus begini, kami ingin pelabuhan alternatif yang pro bagi pengusaha domestik," tambahnya.

Wakil Ketua Umum Indonesia National Shipowners Association (INSA) Asmari Herry menambahkan, pembangunan pelabuhan Cilamaya dengan konsep pro asing ini justru tidak meningkatkan kompetensi pengusaha nasional.

Imbasnya, perekonomian dalam negeri tidak akan tumbuh. "Dengan konsep baru di pelabuhan Cilamaya ini justru sarana pengangkutan perdagangan dalam negeri ke luar negeri jadi tersendat," kata Asmari.

Asmari menambahkan, efek dari perubahan konsep dari pelabuhan Cilamaya ini akan menurunkan pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Buktinya, pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2013 dikoreksi dari 6,5 persen menjadi hanya 5,9-6,3 persen.

Di sisi lain, prioritas untuk layanan kargo bagi pengusaha nasional ini juga perlu. Sebab pertumbuhan layanan kargo khususnya perdagangan domestik di pelabuhan Tanjung Priok ini sudah pesat.

Pada tahun ini, pemerintah menargetkan kapasitas kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok mencapai 6 juta Teus. Dari angka tersebut, sekitar 1,5 juta Teus berasal dari perdagangan domestik, sisanya asing. "Padahal tiap tahun perdagangan kami naik 20 persen per tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com