Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibuka, Peluang Investasi di Lima Pulau Kecil

Kompas.com - 06/08/2013, 10:24 WIB
Brigita Maria Lukita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan membuka peluang investasi pada lima pulau kecil di Indonesia tahun ini. Penanaman modal terbuka bagi investor lokal maupun luar negeri untuk memanfaatkan pulau kecil sebagai sumber kegiatan ekonomi.

Direktur Pendayagunaan Pulau-pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Rido Batubara mengemukakan hal itu di Jakarta, akhir pekan lalu.

Kelima pulau kecil itu adalah Pulau Bangka di Kabupaten Minahasa Utara (Provinsi Sulawesi Utara), Pulau Nipa di Kota Batam (Kepulauan Riau), gugusan Gili Balu di Kabupaten Sumbawa barat (NTB), Pulau Bawah di Kabupaten Kepulauan Anambas (Kepulauan Riau), dan Pulau Nusakambangan di Kabupaten Cilacap (Jawa Tengah).

Rido mengemukakan, beberapa investor saat ini mulai menjajaki pemanfaatan pulau-pulau kecil tersebut. Beberapa di antaranya investor asal China untuk penambangan bijih besi di Pulau Bangka. KKP sejauh ini belum memberikan sikap, dan meminta pemda menyiapkan rencana zonasi dan investor mengurus analisis masalah dampak lingkungan (amdal).

Pulau Nipa seluas 24 hektar (ha) sedang dijajaki pengembangan industri galangan kapal dan penimbunan minyak (oil storage). Adapun gugusan Gili Balu dengan total lima pulau akan dibuka untuk wisata bahari. Saat ini, satu pulau sudah mulai dimasuki investor lokal untuk pembangunan Hotel Bamboo yang siap untuk dioperasikan pada tahun depan.

Sementara itu, Pulau Bawah didorong untuk kegiatan minawisata yang memadukan perikanan dengan pariwisata. Saat ini sudah ada investor lokal yang masuk untuk membangun resor di kawasan itu.

Akan halnya Pulau Nusakambangan seluas sekitar 11.000 ha dengan vegetasi hutan hujan tropis disiapkan untuk wisata minat khusus, seperti berburu dan ekowisata. Saat ini sudah ada investor lokal masuk untuk pengembangan budidaya ikan bandeng, pemancingan, dan resor wisata pada total areal 8 ha.

Pada 22-25 Agustus 2013, KKP menggelar Festival dan Pekan Investasi Pulau Nusakambangan dan Segara Anakan untuk menarik investor ke kawasan tersebut. KKP telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 1 miliar untuk penyelenggaraan Festival dan Pekan Investasi Pulau Nusakambangan dan Segara Anakan di Kabupaten Cilacap.

Kendala Infrastruktur

Menurut Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil KKP Sudirman Saad, pengembangan investasi di pulau kecil dan terluar sangat potensial karena alamnya cenderung masih terjaga baik. Meski demikian, kendala infrastruktur menyebabkan belum banyak investasi yang masuk ke kawasan itu.

Pengembangan investasi di pulau-pulau kecil harus didahului dengan pengaturan zonasi tata ruang kawasan. Saat ini masih sangat minim daerah yang memiliki perda zonasi laut.

Hingga saat ini, beberapa pulau kecil dan terluar yang telah dibuka untuk investasi antara lain Pulau Anak Sambu di Kota Batam, Pulau Miang Besar di Kabupaten Kutai Timur, Pulau Nipa di Kota Batam, Pulau Tabuhan di Kabupaten Banyuwangi, Pulau Bawal di Kabupaten Ketapang, Pulau Bangka di Kabupaten Minahasa Utara, Pulau Ketawai di Kabupaten Bangka Tengah, Pulau Gili Sunut dan Pulau Gili Lawang di Kabupaten Lombok Timur.

Pemerintah melalui program Coremap sedang menyusun zonasi laut untuk 15 kawasan konservasi. Di antaranya Raja Ampat di Papua Barat, Padaido di Kabupaten Biak, Wakatobi di Sulawesi Tenggara, Takabonerate di Sulawesi Selatan, Laut Sawu, Gili di Nusa Tenggara Barat, Nusa Penida di Bali, Anambas, Bintan, Nias, dan Pulau Pieh di Sumatera Barat.

Tahun 2014-2019, anggaran untuk pengelolaan kawasan konservasi tersebut sebesar 120 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,2 triliun. Pengembangan kawasan konservasi itu akan difasilitasi pemerintah melalui pembangunan pembangkit listrik tenaga surya, dan daur ulang limbah.

”Pemberian insentif di kawasan konservasi diharapkan menarik minat investor swasta untuk masuk, membangun resor, mengelola, dan memasarkan kawasan,” kata Sudirman.

Catatan Kompas, KKP menargetkan investasi perikanan tahun 2013 mencapai Rp 2,5 triliun. Hingga triwulan I-2013, realisasi investasi Rp 752 miliar.

Target investasi perikanan budidaya tahun 2013 sebesar Rp 21,8 triliun, terutama ditopang oleh industri udang. Hingga triwulan I-2013, pencapaian investasi perikanan budidaya mencapai Rp 4 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com