Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembangkan Kawasan Ekonomi, Ini yang Dilakukan Malaysia

Kompas.com - 07/08/2013, 10:08 WIB

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com
- Malaysia berambisi menjadi salah satu negara terkemuka di Asia. Untuk itu, salah satu yang dilakukan adalah dengan mengembangkan kawasan ekonomi Iskandar Malaysia, di negara Bagian Johor yang berdekatan dengan perbatasan dengan Singapura.

Kawasan yang berada di wilayah Iskandar Malaysia itu merupakan zona pembangunan ekonomi Malaysia, yang disiapkan untuk menarik investasi sebesar 23,4 miliar dollar AS atau sekitar Rp 234 triliun hingga tahun 2015 ke negara itu.

Pemerintahan PM Najib Razak memang berambisi menjadikan kawasan tersebut sebagai mesin perekonomian Malaysia. Untuk itu, beberapa hal yang disiapkan untuk menarik pemodal menanankan investasinya di tempat tersebut.

Salah satunya, Malaysia berani memberikan pembebasan pajak korporasi hingga 10 tahun bagi investor yang menanamkan modalnya. Selain itu, Pemerintah Malaysia juga menyediakan lahan industri dengan harga yang cukup murah, serta upah tenaga kerja yang jauh kompetitif dibandingkan dengan tenaga kerja di Singapura.

Guna lebih mengenalkan kawasan ekonomi itu kepada masyarakat luas dan meningkatkan aksestabilitas kawasan, Pemerintah Malaysia mendorong berdirinya tempat hiburan. Tercatat, Legoland Malaysia telah mulai beroperasi di kawasan ini.

Selanjutnya, Pinewood Iskandar Malaysia Studios juga berdiri di kawasan ini, yang menyediakan fasilitas produksi film yang lengkap, berikut tempat permainannya. Pinewood Iskandar Malaysia merupakan franchise dari perusahaan Inggris, yang juga produsen film tersebut.

Langkah tersebut dinilai efektif, dan dalam beberapa waktu ke depan, berbagai perusahaan multinasional siap menanamkan investasinya di kawasan ini. Otoritas setempat menyebutkan, zona ekonomi tersebut akan segera dilengkapi dengan fasilitas yang menunjang beroperasinya industri yang bergerak di sektor pendidikan, perusahaan media, pabrikan elektronik, dan perusahaan migas.

Salah satu investor yang siap menanamkan modalnya adalah pengusaha kakap asal Singapura, Peter Lim. Bersama BUMN Malaysia, UEM Sunrise Bhd, dia akan mendirikan sarana olahraga balap motor yang berstandard Formula One.

Selain itu, orang terkaya nomor 7 di Asia, Robert Kuok, juga tertarik menanamkan dananya di kawasan ini melalui proyek propertinya, Puteri Harbour. Dia akan membangun kawasan hunian elit yang dilengkapi dengan pusat perbelanjaan serta pelabuhan privat, di mana para penghuni bisa menyandarkan yacht-nya.

“Kawasan Iskandar akan menjadi pilihan banyak investor untuk menanamkan modalnya, seiring dengan makin tingginya upah buruh di Singapura," jelas konsultan bisnis dari Centennial Group, Manu Bhaskaran, sebagaimana dikutip dari Bloomberg, Rabu (7/8/2013). Dia menambahkan kawasan ini akan jadi lokasi penting bagi pengembangan ekonomi Malaysia dan Singapura.

Proyek Iskandar Malaysia menjadi proyek ambisius PM Najib untuk meningkatkan standar hidup warga Malaysia. Secara umum, pemerintahannya menargetkan mampu menciptakan 3,3 juta lapangan kerja baru dalam 10 tahun ke depan, serta pendapatan per kapita 15.000 dollar AS dari sebelumnya 6.700 dollar AS pada 2009.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com