Tertekan Aksi Ambil Untung, IHSG Coba Pertahankan Posisii

Bursa Wall Street semalam waktu Indonesia ditutup naik setelah merespons kenaikan data retail Amerika Serikat (AS). Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 31,33 poin (0,2 persen) ke level 15.451,01. Indeks S&P 500 naik 4,69 poin (0,28 persen) ke level 1.694,16 dan Indeks Komposit Nasdaq bertambah14,492 poin (0,39 persen) ke level 3.684,443.

Kemarin, IHSG ditutup naik 54,62 poin (1,19 persen) ke 4.652,40 dengan jumlah transaksi sebanyak 7,6 juta lot atau setara dengan Rp 5,1 triliun. Investor asing masih keluar bursa dengan catatan penjualan bersih di pasar reguler sebesar Rp 386 miliar dengan saham yang paling banyak dijual antara lain BBRI, BMRI, SMGR, PGAS, dan TLKM.

Mata uang rupiah terdepresiasi ke level Rp10.307 per dollar AS. Secara teknikal, menurut riset eTrading Securities, penguatan IHSG kemarin didukung penguatan volume dengan indikator MACD yang telah berada pada teritori positif dan menghasilkan sinyal bullish.

Untuk hari ini, IHSG diperkirakan akan cenderung menguat, dengan support 4.500 dan resistance 4.750. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah GJTL, TBIG dan ULTJ.

Sementara menurut riset Trust Securities, hari ini diperkirakan IHSG akan berada pada support 4.564-4.621 dan resistance 4.665-4.672. Berpola menyerupai bullish engulfing meski cenderung sideways pada middle bollinger bands (MBB).

MACD masih menipis dengan histogram positif yang mendatar. RSI, William's %R, dan Stochastic mencoba kembali upreversal dari area oversold.

Langkah yang cukup positif bagi IHSG untuk dapat memperbaiki lajunya. Seperti yang diharapkan sebelumnya, aksi beli besar pada saham- saham yang berada di area oversold dapat mempertahankan laju IHSG. Semoga saja hal tersebut masih akan terjadi.