Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Turun, Saham LSIP Dilepas Investor

Kompas.com - 16/08/2013, 10:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga saham PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) menurun pada transaksi pagi ini (16/8/2013). Data RTI menunjukkan, pada pukul 10.13 WIB, saham LSIP terpangkas 2,63% menjadi Rp 1.110.

Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, tiga sekuritas yang paling banyak melepas LSIP di antaranya: JPMorgan Securities Indonesia senilai Rp 4,957 miliar, Mega Capital Indonesia senilai Rp 966,770 juta, dan RHB OSK Securities Indonesia senilai Rp 678,715 juta.

Penurunan saham LSIP disinyalir berkaitan dengan kinerja perusahaan. Sekadar informasi, laba yang diatribusikan LSIP kepada pemilik entitas induk turun 71,97% menjadi Rp 179,16 miliar pada semester pertama 2013 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 639,20
miliar.

"Penurunan penjualan LSIP yang turun 13,56% menjadi Rp 1,92 triliun merupakan akibat dari pelemahan harga komoditas terutama pada karet dan kelapa sawit meskipun volume penjualan CPO mengalami peningkatan sebesar 9,9%," demikian analisa Betrand Reynaldi, Kepala Riset eTrading Securities.

Dia menambahkan, volume penjualan untuk PK, karet dan benih bibit LSIP selama semester I 2013 juga mengalami penurunan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Selain itu, LSIP juga mencatatkan penurunan harga jual rata-rata yang mendorong penurunan penjualan LSIP.

"Untuk ke depannya, kami melihat LSIP masih harus meningkatkan produktivitas dan efisiensi biaya di tengah penurunan harga komoditas yang menggerus laba bersih perseroan," jelasnya.

Berdasarkan konsensus Bloomberg, 11 analis merekomendasikan buy, 12 analis merekomendasikan holds, dan enam analis merekomendasikan sell. Adapun target harga untuk saham ini adalah Rp 1.596. (Barratut Taqiyyah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com