Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Fraksi PDI-P Arif Budimanta mengungkapkan, jika angka kemiskinan yang dirilis pada September masih berada di level 12 persen, berat bagi pemerintah untukmencapai target 10,5 persen.
"Menurut saya angka kemiskinan akan lebih tinggi pada tahun ini. Nanti di bulan September BPS akan melakukan survei kembali karena ada shock terhadap kenaikan harga BBM," kata Arif di Gedung DPR, Jumat (16/8/2013) pagi.
Arif mengaku tidak mengetahui angka resmi kenaikan angka kemiskinan tersebut, namun ia memperkirakan akan terjadi peningkatan sekitar 1 hingga 2 persen.
Dia juga menyatakan bahwa target angka kemiskinan pemerintah sebesar 10,5 persen merupakan batas atas, dan batas bawahnya adalah 8 persen.
"Tanpa kerja apa-apa juga trennya seperti itu. Jadi tidak ada extra effort yang dilakukan. Artinya seluruh stimulus dari proses kebijakan fiskal yang dilakukan pemerintah selama ini tidak memberikan efek elastisitas yang tinggi terhadap penurunan kemiskinan dari setiap proses pertumbuhan yang ada," ujar Arif.
Ia juga menilai stimulus terhadap PNPM dan BLSM hanya terus-menerus menjadi bantalan. Sementara program terkait infrastruktur, UMKM, dan semacamnya tidak memberikan hasil apa-apa.
Oleh karenanya, Arif menegaskan APBN 2014 atau momentum pidato kenegaraan harus memberi gambaran komitmen mewujudkan visi dan misi tahun 2004 lalu.
"Jadi intinya APBN 2014 ataupun pidato kenegaraan harus memberikan gambaran ada komitmen yang kuat untuk selesaikan visi dan misi presiden yang pernah disampaikan tahun 2009 lalu. Indonesia yang adil, sejahtera, dan demokratis," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.