Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Instruksikan Pelemahan Rupiah dan IHSG Diatasi

Kompas.com - 21/08/2013, 11:04 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan kepada Menteri Keuangan Chatib Basri untuk meningkatkan koordinasi dengan Bank Indonesia, Lembaga Penjamin Simpanan, dan Otoritas Jasa Keuangan untuk mengatasi melemahnya rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Wakil Presiden Boediono juga telah menggelar rapat khusus yang membahas masalah tersebut dengan sejumlah kementerian pada Selasa ( 20/8/2013 ) malam.

"Hari ini Presiden juga akan update langkah-langkah apa yang akan dilakukan terkait dengan tekanan eksternal di pasar keuangan," kata Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Firmanzyah sebelum rapat terbatas membahas ekonomi di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu ( 21/8/2013 ).

IHSG dan nilai tukar rupiah, Selasa kemarin, kembali terpuruk terdalam di kawasan Asia. Indeks setempat menyentuh level terendah, yakni 4.062, sementara nilai rupiah sempat menembus level Rp 10.851 per dollar AS. Nilai tukar rupiah kemarin ditutup Rp 10.723 per dollar AS.

Firmansyah menolak jika penurunan situasi tersebut dikaitkan dengan pidato Rancangan UU APBN 2014 dan Nota Keuangan oleh Presiden pada Jumat pekan lalu. Alasannya, sore hari setelah pidato Presiden, rupiah menguat 50 basis poin.

"Memang tekanan pada rupiah dan mata uang regional masih tinggi sehingga hari Seninnya mengalami tekanan. Jadi kalau dikaitkan dengan pidato Presiden saya rasa tidak yah," kata dia.

Ketika ditanya apa langkah kongkrit yang akan dilakukan pemerintah, Firmanzyah menjelaskan, pemerintah akan melakukan langkah mekanisme mitigasi dampak krisis ekonomi global tahun 2008. "Beberapa waktu lalu BI sudah menaikan BI Rate," ucapnya.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, pemerintah memperhatikan terus kondisi rupiah. "Akan ada kebijakan untuk merespon. Jadi tidak betul kalau kita tidak melakukan langkah-langkah untuk mengatasi situasi perekonomian kita yang sedang mengalami tekanan karena situasi global," ucapnya.

Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, yang perlu diperhatikan saat ini adalah perkembangan dalam negeri terkait dengan neraca pembayaran. BI akan terus memantau dan meresponnya.

"Kita akan jaga inflasi, kita akan jaga neraca pembayaran. Kita akan meyakini stabilitas keuangan dan kita akan menjaga pertumbuhan ekonomi tetapi yang suisstinable. Jadi itu dulu, nanti akan respon lagi," kata Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com