Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buruh Tolak Formula Baru Kenaikan Upah Berbasis Inflasi

Kompas.com - 24/08/2013, 09:11 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menolak paket kebijakan pemerintah terkait upah buruh yang akan disesuaikan besaran kenaikannya dengan tingkat inflasi. Menurut KSPI, formula tersebut tak sesuai dengan tuntutan buruh.

"Kami menolak kenaikan upah minimum yang hanya didasarkan pada inflasi plus sekian persen," kata Presiden KSPI Said Iqbal, dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (23/8/2013). Dia berpendapat formula itu bertentangan dengan peraturan-perundangan yang menyatakan upah buruh ditentukan berdasarkan survei biaya hidup layak.

Formula tersebut juga dinilai mengabaikan nilai kemanusiaan karena hanya berorientasi pada upah murah. Dia pun mengatakan KSPI akan memperjuangkan kenaikan upah minimum rata-rata 50 persen di tingkat nasional, terutama di DKI Jakarta menjadi Rp 3,7 juta.

"Sesuai isi pidato Presiden pada 16 Agustus 2013, yang menyatakan pemerintah tetap harus menjaga daya beli masyarakat," kata Said. Menurut dia, pidato itu dapat pula diartikan dengan menaikkan upah buruh ke tingkat yang layak dan tak kembali ke rezim upah murah.

Said pun berpendapat tak ada korelasi antara pelemahan nilai tukar rupiah dengan kebijakan upah buruh. "Pelemahan rupiah ini lebih disebabkan utang dalam bentuk mata uang dollar AS yang berlebihan oleh pengusaha swasta hitam," tegas dia.

Demonstrasi untuk upah murah

KSPI akan menggelar demonstrasi besar sebagai respons atas paket kebijakan ekonomi Pemerintah. Rencananya, sebut Said, demonstrasi akan digelar mulai 31 Agustus 2013, berawal di Bekasi dengan 20.000 buruh.

Lalu, kata Said, demonstrasi akan kembali digelar pada 3 September 2013, melibatkan 5.000 buruh dari Froum Buruh DKI. Berikutnya pada 5 September 2013, direncanakan aksi se-Jabodetabek, dengan 30.000 buruh.

Berlanjut, tutur Said, demonstrasi akan digelar di Jawa Timur pada 10 September 2013 dengan 10.000 buruh. Lalu pada 11 September 2013, demonstrasi serupa dijadwalkan digelar di Medan, dengan 5.000 buruh.

Berturut-turut sesudahnya, 12 September 2013, demonstrasi di Batam dengan 5.000 buruh. Lalu, 13 September 2013, demonstrasi di Bandung dengan 5.000 buruh. Sementara daerah lain seperti Lampung, Manado, Makassar, Gorontalo, dan Aceh, juga akan segera menjadwalkan aksi serupa.

Sebagai pemuncak, kata Said, KSPI merencanakan aksi mogok nasional pada Oktober atau November 2013. Direncanakan 4 juta buruh yang tergabung dalam KSPI dan elemen serikat buruh lain akan ikut dalam aksi itu.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com