Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Utang Swasta yang Jatuh Tempo Bisa Memperburuk Rupiah

Kompas.com - 27/08/2013, 18:01 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah harus mendorong restrukturisasi utang luar negeri swasta untuk mengantisipasi tingginya permintaan dollar AS. Utang swasta yang jatuh tempo pada semester II 2013 ini bisa ikut memperburuk nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

"Ketika utang jatuh tempo dan supply dollar AS tidak ada, itu menjadi problem," ekonom yang juga Komisaris Indipenden Bank Rakyat Indonesia, Aviliani di Kantor Pusat BRI, Jakarta, Selasa (27/8/2013).

Oleh karena itu, sebut dia, jangan sampai ada perusahaan yang gagal membayar utang. "Gagal membayar (utang) bisa berdampak pada krisis kepercayaan terhadap swasta domestik dan Indonesia," katanya.

Aviliani berharap pemerintah dan BI dapat  menstabilkan nilai tukar rupiah. Jika rupiah tak stabil, maka beban utang luar negeri swasta pun akan tambah berat.

Berdasarkan catatan BI, utang jatuh tempo Indonesia pada semester II-2013 mencapai 27,78 miliar dollar AS. Adapun  komposisi utang yang jatuh tempo terdiri dari swasta sebesar 22,27 miliar dollar AS dan utang pemerintah senilai 5,51 miliar dollar AS.

Sementara berdasarkan data statistik utang luar negeri Indonesia, posisi utang Indonesia per Juni 2013 mencapai 257,98 miliar dollar AS atau setara Rp 2.841 triliun. Komponen terbesar dari utang swasta sebesar 133,988 miliar dollar AS.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com