Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Handry Satriago, CEO Termuda dalam Sejarah General Electric

Kompas.com - 28/08/2013, 13:17 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Pertengahan tahun 2010, menjadi pengalaman tak terlupakan oleh seorang Handry Satriago. Saat itu, dia yang menjabat sebagai Manajer Pengembangan Bisnis General Electric (GE) Indonesia, beserta beberapa petinggi yang lain, tengah melakukan kunjungan kerja ke Vietnam.

Mereka pergi dengan sebuah pesawat penerbangan komersil. Namun setelah kegiatan selesai, seorang staf memberitahukan Handry bahwa tiket pulangnya ke Indonesia telah dibatalkan. Dia pun terkejut dan heran kenapa tiketnya dibatalkan.

"Terus saya bertanya, pulangnya dengan apa," kenang Handry saat memberikan motivasi dan inspirasi di Kampus Binus Bussiness School, Jakarta, Senin (26/8/2013).

Saat itulah, staf tersebut memberitahukan bahwa dia telah ditunggu oleh Stuart Dean, Presiden GE ASEAN, untuk membicarakan sesuatu. Namun pembicaraan dilakukan dalam perjalanan pulang ke Indonesia dengan sebuah pesawat jet pribadi.

Handry pun terkejut karena itu merupakan pengalaman pertamanya yang belum pernah dia temui sebelumnya. Ada pengalaman menarik, namun rasa canggung dan tidak percaya diri menghinggapinya. "Saya tahu diri, di dalam pesawat saya sering bilang permisi. Sampai akhirnya bos saya (Stuart) meminta saya untuk enjoy," terang Handry.

Saat itulah, kata Handry, Stuart mengatakan kepadanya bahwa dia dipromosikan untuk menjadi CEO GE Indonesia, sebuah jabatan prestisius untuk menjabat sebagai CEO dari perusahaan tertua dan terbesar di dunia yang didirikan oleh Thomas Alfa Edison.

Namun, lanjut Handry, lagi-lagi perasaan canggung dan tidak percaya diri menghinggapinya. Dia merasa belum siap menempati posisi tersebut. Apalagi, saat itu usianya baru mencapai 41 tahun. Masih terlalu muda untuk menempati posisi seorang. CEO. "Saya tidak percaya diri bagaimana menjadi seorang CEO," ujarnya.

Stuart pun lalu memberikan banyak penjelasan untuknya. Setelah mendengarkan penjelasan tersebut, Handry pun menyanggupinya. Dia pun menjadi CEO GE Indonesia pertama yang merupakan lulusan universitas dalam negeri dan CEO termuda dalam sejarah GE Global.

Handry memperoleh gelar sarjana di jurusan Bioindustrial Institut Pertanian Bogor, memperoleh gelar master double degree, yaitu di Institut Pengembangan Manajemen Indonesia, Jakarta dan Monash University, Vistoria, Australia.

Terakhir, dia mendapatkan gelar doktor di bidang manajemen strategi dari Universitas Indonesia. "Namun kepemimpinan tidak dilihat dari titel, yang penting percaya diri. Karena pemimpin harus dapat mempengaruhi yang lain," tegasnya.

Saat remaja, Handry didiagnosis menderita kanker kelenjar getah bening. Hal inilah yang mengharuskannya duduk di kursi roda sampai dengan saat ini. Meski sempat membuatnya shock dan tak percaya, namun hal itu tidak melunturkan semangatnya.

Dia pun terus maju. "Seorang pemimpin sejati dapat dilihat dari caranya menangani masalah-masalah sulit dan bangkit dari permasalahan itu," jelas Handry. Handry pun bertekad membawa GE Indonesia semakin maju dalam beberapa tahun ke depan dan menjelaskan perkembangan yang telah terjadi di GE Indonesia sejauh ini.

Tak lupa, dia juga akan berusaha menciptakan pemimpin-pemimpin baru, yang ke depannya akan bermanfaat bagi Indonesia, khususnya bagi GE Indonesia, yang sejalan dengan prinsip "We All Rise" yang ada di General Electic. "Di mana tugas paling penting pemimpin adalah mengembangkan pemimpin-pemimpin baru yang tangguh," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com