Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Inflasi Akhir 2013 Bisa 9,2 Persen

Kompas.com - 28/08/2013, 18:51 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi hingga akhir tahun 2013 ini akan mencapai 8,6-9,2 persen. Nilai ini lebih tinggi dibanding perkiraan sebelumnya di level 7,2 persen.

Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, kondisi ini perlu diwaspadai karena akan lebih tinggi dibanding biasanya. "Kami sampaikan di badan anggaran tadi, bahwa tahun 2013 ini inflasi akan di kisaran 8,6-9,2 persen. Ini perlu diwaspadai karena inflasi merupakan yang paling mesti kita sikapi," kata Agus di Badan Anggaran DPR Jakarta, Rabu (28/8/2013).

Ia menambahkan, kondisi yang perlu diwaspadai setelah inflasi Juli adalah inflasi pada Agustus. Meski akan lebih rendah dibandingkan dengan Juli, Agus memperkirakan bahwa inflasi bulan ini akan mencapai 1,27 persen.

Agus memperkirakan inflasi Agustus ini karena disebabkan kenaikan harga daging sapi, bawang merah, ayam dan kedelai. Sementara itu, imported inflation dianggap belum besar.

"Kalau depresiasi rupiah di atas 3-4 persen, itu baru berpengaruh ke imported inflation," tambahnya.

Saat ini, bank sentral juga fokus akan menjaga volatilitas nilai tukar rupiah. Memang dalam hal ini, bank sentral tidak akan menargetkan di level tertentu, tapi akan menjaga agar volatilitasnya tetap stabil sesuai kondisi fundamental.

Besok, BI akan melakukan rapat dewan gubernur (RDG) tambahan untuk membahas makro moneter lebih lanjut. Hal ini untuk mengantisipasi gejolak yang ada di pasar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com