Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini DPR Uji Kepatutan Deputi Gubernur BI

Kompas.com - 03/09/2013, 08:03 WIB


JAKARTA, KOMPAS - 
Hari Selasa (3/9/2013) ini, Komisi XI DPR akan melakukan uji kepatutan dan kelayakan bagi calon deputi gubernur senior Bank Indonesia. Ada dua calon yang diuji, yakni Mirza Adityaswara dan Anton Gunawan.

Anggota Komisi XI DPR, Arif Budimanta, kepada Kompas menyampaikan, Komisi XI memiliki bekal cukup untuk uji kepatutan tersebut. ”Kami meminta masukan dari pihak yang kami nilai kompeten,” katanya di Jakarta, Senin (2/9/2013).

Kemarin, Komisi XI DPR mengundang Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk memberi masukan mengenai dua calon tersebut. Dalam rapat dengar pendapat tertutup, Wakil Kepala PPATK Agus Santoso memaparkan data PPATK mengenai transaksi keuangan dua calon itu. ”Sejauh ini tidak ada transaksi yang mencurigakan,” ujar Arif.

Namun, PPATK menemukan, salah seorang calon deputi gubernur senior tidak melaporkan transaksi Rp 300 juta pada tahun 2012 terkait perusahaan sekuritas. ”Entah lupa, entah belum dilaporkan,” kata Arif.

Kemarin malam, Komisi XI juga meminta masukan dari sejumlah ekonom dan pelaku pasar. Mereka yang hadir, antara lain, pengamat pasar modal Yanuar Rizky dan mantan Direktur Utama Bank Mandiri yang kini menjabat Komisaris PT PLN, Zulkifli Zaini.

Mirza dan Anton dicalonkan sebagai deputi gubernur senior berdasarkan surat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono R-39/Pres/8/2013 tertanggal 15 Agustus 2013. Calon yang terpilih akan menjabat deputi gubernur senior hingga tahun 2014.

Posisi deputi gubernur senior kosong setelah ditinggalkan Darmin Nasution pada 2010. Dengan terisinya jabatan deputi gubernur senior, Dewan Gubernur BI menjadi lengkap sesuai Undang-Undang BI, yakni terdiri dari gubernur, deputi gubernur senior, dan minimal 4 deputi gubernur.

Arif juga menegaskan, tidak ada waktu lagi bagi deputi gubernur senior terpilih untuk belajar. Setelah dilantik, ia harus langsung bekerja keras sehubungan kondisi perekonomian saat ini, yakni tekanan inflasi tinggi, nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dollar AS, transaksi berjalan yang defisit, dan pertumbuhan ekonomi yang melambat.

Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik UGM, Yogyakarta, A Tony Prasetiantono, secara terpisah, mengatakan, Deputi Gubernur Senior BI harus memenuhi beberapa kriteria.

”Kriterianya ekonom atau ahli ekonomi makro bahkan jika dimungkinkan ahli moneter dengan jam terbang tinggi,” kata Tony. Apalagi Gubernur BI Agus DW Martowardojo adalah bankir profesional yang perlu didampingi ekonom senior agar bisa saling mengisi.

Saat ini Mirza menjabat Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan, sedangkan Anton menjabat Kepala Ekonom Bank Danamon. (idr)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com