Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasokan Dollar Kering karena Ditahan Eksportir?

Kompas.com - 05/09/2013, 10:01 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Pelemahan rupiah menjadi isu hangat yang tidak habis-habisnya dibahas beberapa waktu terakhir. Belakangan, beredar rumor, pelemahan rupiah yang terjadi saat ini dipicu oleh keringnya pasokan dollar AS di pasar karena banyak eksportir yang menahan dollar.

"Para eksportir yang menahan dollar cemas, mereka tidak bisa membeli dollar lagi ke depannya," bisik salah satu pelaku pasar kepada KONTAN.

Ketika dikonfirmasi mengenai hal ini, Bank Indonesia (BI) tak mengelak kebenaran rumor tersebut. BI mengakui bahwa memang masih ada eksportir yang menahan mata uang dollar Amerikanya. Namun, BI memastikan, hal itu hanya dilakukan oleh sebagian eksportir saja.

Direktur Departemen Komunikasi BI Peter Jacobs menjelaskan, hingga saat ini BI sudah berupaya untuk meyakinkan pasar -termasuk eksportir- bahwa mereka  sudah dapat bertransaksi seperti sedia kala. Sebab, BI sudah memberikan sejumlah fasilitas kepada pemilik dollar Amerika tersebut.

"Sebut saja fasilitas term deposit valas. Bagi mereka yang punya valas, bisa masuk ke sini. Kemudian bisa juga masuk ke lelang swap. Ini untuk hedgingnya sehingga para pemilik dollar tidak ketakutan jual dollar AS sekarang. Saat butuh dollar, mereka juga tidak akan kesulitan mendapatkannya," ujar Peter saat dihubungi KONTAN, Rabu (4/9/2013).

Dia juga menjelaskan, berdasarkan laporan yang didapat BI pada pekan ini, sebagian eksportir sudah mau melepasnya. "Kekhawatiran terhadap depresiasi sudah mulai berkurang tapi memang sebagiannya masih khawatir," ujarnya.

Sebagai informasi, untuk pertama kalinya sejak April 2009, hari ini, kurs tengah dollar AS-rupiah menembus Rp 11.000.

Berdasarkan data di situs resmi BI, hari ini,kurs tengah dollar AS-rupiah berada di angka Rp 11.093. Terakhir kali, nilai dollar versi kurs tengah BI melewati angka Rp 11.000 adalah pada tanggal 13 April 2009. Kala itu, kurs beli dollar AS ada di angka Rp 11.181 sementara kurs jual Rp 11.069. Alhasil, kurs tengah dollar AS - rupiah berada di angka Rp 11.125.

Melihat angka kurs tengah bank sentral ini, tak mengherankan jika hari ini bank-bank memasang harga supermahal untuk dollar AS. Bahkan, ada bank yang sudah memasang harga jual dollar AS hingga Rp 12.000. (Oginawa R Prayogo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com