Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Perusahaan Ajukan IPO Tahun Ini

Kompas.com - 05/09/2013, 19:17 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan ada enam perusahaan yang sedang mengajukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) di tahun ini.

Saat ini OJK sedang memproses rencana tersebut. Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal II OJK Noor Rachman mengatakan, mayoritas perusahaan ini memakai laporan keuangan per April 2013. Sehingga masa efektif IPO akan diperoleh pada kuartal IV-2013.

"Ada enam perusahaan yang mau IPO di tahun ini, ini masih proses. Mereka akan melepas kurang dari 40 persen sahamnya," kata Noor saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (5/9/2013).

Ia menambahkan, perusahaan-perusahaan ini masih menunggu masa efektif dari OJK, sehingga untuk nilai saham yang akan dilepas belum bisa dijelaskan secara pasti. Adapun enam perusahaan tersebut adalah:

1. PT Siloam International Hospital Tbk Akan melepas maksimal 162.750.000 lembar saham
2. PT Link Net Tbk Akan melepas maksimal 304.265.000 lembar saham
3. PT Bank Index Selindo Tbk Akan melepas maksimal 600 juta lembar saham serta program ESA sebanyak-banyaknya 2,5 persen dari total saham yang ditawarkan
4. PT Arita Prima Indonesia Tbk Akan melepas maksimal 275 juta lembar saham serta program ESA sebanyak-banyaknya 10 persen dari total saham yang ditawarkan
5. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk Akan melepas maksimal 1,5 miliar lembar saham atau sebesar 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh
6. PT Grand Kartech Tbk Akan melepas maksimal 550 juta lembar saham atau sebesar 40,51 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

OJK juga menjelaskan ada satu calon emiten yang menunda rencana IPO di tahun ini yaitu PT Puradelta Lestari. Seperti diberitakan, kondisi pasar saham yang bearish membuat PT Puradelta Lestari menunda mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Calon emiten ini tak mau mengambil risiko lantaran pasar tak mendukung. "Karena kondisi pasarnya tidak kondusif, sepertinya bakal kami tunda dulu," kata Kokarjadi Chandra, Presiden Direktur Sinarmas Sekuritas selaku penjamin emisi initial public offering (IPO) Puradelta, Senin (19/8).

Lagi pula, Puradelta juga belum mengantongi izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Padahal awalnya, Puradelta menargetkan bisa meraih izin efektif IPO dari OJK 15 Agustus.

Namun, Kokarjadi bilang, Puradelta bakal mengganti laporan keuangan sebagai dasar pelaksanaan IPO. Semula, Puradelta menggunakan laporan keuangan per Maret 2013. "Kemungkinan kami menggunakan laporan keuangan per Juni," terang dia.

Rencananya perusahaan properti ini akan melepas saham sebanyak 10,84 miliar saham setara 20 persen dari modal disetor dan ditempatkan penuh. Harga penawaran di Rp 205-Rp 255 per saham.

Alhasil, Puradelta akan meraup dana Rp 2,22 triliun-Rp 2,77 triliun. Puradelta akan menggunakan 60 persen dana IPO untuk membangun infrastruktur. Sisanya 20 persen untuk membebaskan lahan di Bekasi dan 20 persen untuk modal kerja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

Whats New
Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com