Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singapura Penguasa Pasar Valas di Asia

Kompas.com - 07/09/2013, 08:38 WIB

SINGAPURA, KOMPAS.com — Di tengah gejolak pasar finansial di kawasan Asia, Singapura masih sukses menarik hati para pedagang valuta asing (valas). Predikat jawara pasar foreign exchange (forex) di Asia berhasil disabet negara tersebut.

Mengutip data Bank for International Settlements (BIS), Singapura menjadi penguasa pasar valas setelah membukukan kenaikan transaksi harian sebesar 44 persen menjadi 383 miliar dollar AS per April 2013.

Padahal, pada April 2010, transaksi forex di Singapura hanya sebesar 266 miliar dollar AS. Secara global, pasar valas Singapura merepresentasikan 5,7 persen dari total pangsa pasar transaksi valas dunia. Posisi pertama ditempati Inggris yang menguasai 41 persen pangsa pasar, disusul Amerika Serikat 19 persen, Jepang 5,6 persen, dan Hongkong 4,1 persen.

Rapor kinclong ini sekaligus membawa Singapura menggeser Jepang sebagai penguasa pasar valas terbesar di Asia untuk pertama kalinya. "Singapura telah berhasil menjelma menjadi persinggahan untuk perdagangan valas," kata Khoon Goh, analis valas Australia & New Zealand Banking Group Ltd (ANZ), di Singapura, seperti dikutip Bloomberg, Jumat (6/9/2013).

Menurut Goh, kenaikan volume transaksi mencerminkan bahwa mata uang Asia semakin penting di pasar valuta global. Di sisi lain, zona waktu Singapura dianggap sangat cocok mewakili transaksi valas. "Alasan lain, Pemerintah Singapura juga terus mendesak institusi finansial besar untuk membuka kantor operasional di sini," katanya.

Catatan BIS, kapitalisasi pasar valas dunia mencapai 6,67 triliun dollar AS. Di akhir April 2013, volume transaksi valas global meningkat 33 persen jika dibandingkan April 2010 menjadi 5,3 triliun dollar AS selama berhari-hari. Pemicu kenaikan, yakni melonjaknya volume transaksi yen Jepang.

Sejatinya, daya tarik utama Singapura sebagai pasar valas adalah insentif pajak. Keringanan pajak juga sukses menarik sekitar 500 hedge fund global yang mengelola dana 1,1 triliun dollar AS. "Pertumbuhan transaksi valas adalah faktor penting untuk pengembangan pasar modal dan aset manajemen," ujar Jacqueline Loh, Wakil Direktur Monetary Authority of Singapore (MAS).

Berdasarkan catatan MAS, pada periode yang sama, volume transaksi bunga derivatif juga meningkat 6 persen menjadi 37 miliar dollar AS per hari. Volume ini hanya kalah ramai dengan transaksi di Jepang. (Dessy Rosalina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com