Pada perdagangan Jumat (6/9/2013) lalu, bursa Wall Street berakhir variatif. Ini setelah pelaku pasar berekspektasi tappering off stimulus The Fed akan dilakukan secara perlahan dan tidak sekaligus seiring rilis data nonfarm payrolls yang di bawah estimasi.
Namun sepekan terakhir, Wall Street menghijau. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,76 persen; Indeks S&P500 menguat 1,36 persen dan Indeks Komposit Nasdaq melonjak 1,95 persen.
Sementara itu, IHSG menutup pekan lalu dengan kenaikan 21,49 poin (0,53 persen) ke level 4.072,35 dengan jumlah transaksi sebanyak 7,9 juta lot atau setara dengan Rp 4,7 triliun.
Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih di pasar reguler sebesar Rp 118 miliar dengan saham yang paling banyak dijual antara lain TLKM, BMRI, PGAS, LSIP, dan JSMR. Mata uang rupiah terapresiasi ke level Rp 11.176 per Dollar AS.
Secara teknikal, menurut riset KDB Daewoo Securities Indonesia, IHSG yang bergerak variatif dan berhasil ditutup menguat memberikan sinyal berakhirnya masa konsolidasi. Indikator MACD dan RSI menunjukkan sinyal golden cross ditengah penuruan volume transaksi.
"Untuk Senin (9/9/2013) ini IHSG berpotensi melanjutkan penguatannya. Dengan level dukungan 3.960 dan resisten 4.195. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah AALI, ANTM dan JSMR," sebutnya.
Sementara riset Trust Securities memerkirakan IHSG akan berada pada level dukungan 4.000-4.030 dan resisten 4.118-4.132. Berpola menyerupai three river bottom di bawah middle bollinger bands (MBB). MACD masih melemah dengan histogram negatif yang memendek. RSI, William's %R, dan Stochastic bergerak mendatar di atas area oversold.
"Diharapkan kenaikan yang terjadi dapat membuka peluang penguatan lanjutan dan tidak langsung dimanfaatkan untuk ambil untung sesaat," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.