Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tindak Tegas Pelaku Pencurian Minyak

Kompas.com - 10/09/2013, 14:48 WIB
Evy Rachmawati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Moeldoko menegaskan, ia tidak akan ragu-ragu menindak tegas prajurit yang nakal atau menjadi pelindung para pelaku pencurian minyak dan obyek vital nasional di sektor energi dan sumber daya mineral. Oleh karena, ulah oknum TNI itu dinilai mengganggu kepentingan nasional.

Moeldoko, Selasa (10/9/2013), usai bertemu dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, mencontohkan, pihaknya telah menurunkan pasukan “rider” (pasukan pemukul dengan tugas pokok melaksanakan operasi khusus) dalam mengamankan jalur pipa penyaluran minyak mentah Tempino-Plaju, Sumatera Selatan.

Hal ini dilakukan setelah menerima keluhan dari Direktur Utama PT Pertamina Karen Agustiawan mengenai masalah pencurian dengan melubangi pipa (tapping) di jalur Tempino-Plaju yang tidak kunjung tuntas selama dua tahun terakhir.

Jumlah minyak mentah yang hilang di jalur itu selama Januari-Juli tahun ini mencapai 280.000 barrel atau senilai Rp 290 miliar. Pencurian minyak mentah di jalur Tempino-Plaju diduga kuat dilakukan secara terorganisasi dan sistematis. Ini terlihat dari pelubangan yang membutuhkan teknik khusus dan besarnya volume minyak yang dicuri. “ Saya turunkan pasukan rider dan selesai, kami juga hancurkan infrastruktur,” kata dia.

Dalam kasus pencurian minyak di Tempuno-Plaju, lanjut Moeldoko, ada isu di daerah itu ada prajurit desersi, satu bekas tentara, yang melindungi para pelaku pencurian minyak itu. Saat digerebek ke rumahnya, bekas tentara tersebut tidak ditemukan. Namun seminggu kemudian, prajurit desersi itu menyerah kepada panglima dan mengakui kesalahannya.

“Selama ini TNI mungkin ragu, tapi bagi saya kalau mengganggu kepentingan nasional, saya akan turunkan pasukan untuk menyelesaikan. Kalau ada prajurit nakal, maka kita akan habisi,” ujarnya.

Sebagai contoh, ada prajurit berpangkat sersan di Kodam 2 Sriwijaya yang melakukan pelubangan pipa secara ilegal untuk menjarah bahan bakar minyak, dan oknum itu telah dipecat serta dihukum 8 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com