Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham Apple Melorot, Wall Street Ditopang China

Kompas.com - 11/09/2013, 07:11 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Saham-saham di Wall Street berakhir naik pada Selasa (10/9/2013) waktu setempat (Rabu pagi WIB), didukung data ekonomi China yang lebih baik dan berkurangnya kekhawatiran tentang Suriah, meskipun saham Apple turun setelah meluncurkan dua iPhone baru.

Indeks Dow Jones Industrial Average melompat 127,94 poin (0,85 persen) ditutup pada 15.191,06. Indeks S&P 500 meningkat 12,28 poin (0,73 persen) menjadi 1.683,99, sementara indeks komposit teknologi Nasdaq bertambah 22,84 poin (0,62 persen) ke posisi 3.729,02.

Produksi industri China naik pada Agustus di laju tercepat dalam 17 bulan, memberikan bukti lebih lanjut dari kebangkitan ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

Sementara investor juga terus berharap bahwa proposal oleh Rusia untuk menempatkan senjata kimia Suriah di bawah pengawasan internasional bisa mencegah serangan militer AS.

Operator indeks Dow, S&P Dow Jones Indices, mengumumkan pihaknya akan mencoret Alco, Bank of America dan Hewlett-Packard dari indeks 30 saham unggulan (blue-chip) pada 23 September, menggantinya dengan Goldman Sachs, Nike dan Visa.

Dow mengutip nilai saham rendah dari perusahaan-perusahaan yang dikeluarkan dan "keinginan untuk mendiversifikasi sektor dan indeks yang merupakan representasi kelompok industri."

Goldman Sachs naik 3,5 persen, Nike melonjak 2,2 persen dan Visa meningkat 3,4 persen. Sedangkan Alcoa turun 0,3 persen, Bank of America naik 0,9 persen dan Hewlett-Packard turun 0,4 persen.

Perusahaan jasa video streaming Netflix melonjak 6,4 persen menyusul kesepakatan dengan operator Inggris, Virgin Media untuk menyedikan layanan bagi para pelanggannya. Sebuah catatan Citi mengatakan berita itu menandai pertama kalinya Netflix diintegrasikan ke dalam penawaran TV berbayar.

Sementara Apple, perusahaan terbesar AS berdasarkan kapitalisasi pasar, merupakan salah satu yang mengalami penurunan terbesar di antara perusahaan-perusahaan besar, jatuh 2,3 persen setelah kepala eksekutif Tim Cook dan pejabat tinggi lainnya meluncurkan dua iPhone baru.

Apple meluncurkan telepon seluler baris atas iPhone 5S dan yang berharga lebih rendah iPhone 5C bertujuan untuk bersaing dengan  telepon pintar atau smartphone sainganya yang berharga murah, yang sebagian besar menggunakan sistem operasi Google Android.

Beberapa analis menyatakan kekecewaannya dengan peluncuran tersebut. Bank of America mengatakan smartphone akan mengalami kesulitan dalam bersaing di pasar yang lebih murah "kecuali Apple bersedia untuk memberikan subsidi/margin, yang tidak biasanya dilakukan."

Pembuat pakaian  PVH, yang memiliki merek Tommy Hilfiger dan Calvin Klein, turun 5,6 persen setelah  perkiraan labanya setahun penuhdatang di 7,00 dollar AS per saham, di bawah 7,14 dollar AS yang diharapkan oleh para analis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com