Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Nasabah Kaya Hengkang dari Perbankan

Kompas.com - 12/09/2013, 09:20 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Duit nasabah kaya dengan nominal simpanan di atas Rp 2 miliar mulai keluar dari sistem perbankan.  Tak heran, sejak Juli 2013, likuiditas industri  perbankan mulai mengetat.

Berdasarkan data terbaru Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat, di Juli 2013, terjadi penurunan jumlah simpanan pada nominal Rp 2 miliar - Rp 5 miliar dan nominal simpanan di atas Rp 5 miliar. Simpanan nasabah kaya dengan nominal Rp 2 miliar-Rp 5 miliar turun 2,57 persen dibanding bulan sebelumnya menjadi Rp 320,54 triliun. Sedangkan, simpanan dengan nominal di atas Rp 5 miliar turun 1,11 persen menjadi Rp 1.484,81 triliun. Dalam satu bulan, simpanan milik nasabah kaya yang hengkang dari sistem perbankan mencapai Rp 25 triliun.

Direktur Eksekutif Hubungan Masyarakat Bank Indonesia (BI), Difi A. Johansyah, mengakui pada bulan Juli lalu memang terjadi penurunan likuiditas. Namun, kondisi likuiditas belum mengering.

Ada dua alasan penurunan likuiditas, yakni karena ekspansi kecil atau dana pergi ke luar negeri. Likuiditas langka, akan tecermin dari  bunga pasar uang antar bank (PUAB). Artinya, "Jika bunga PUAB tinggi maka likuiditas kecil," jelas Difi. Berdasarkan penelusuran KONTAN, dalam sepekan suku bunga PUAB overnight sore naik 0,5 persen (Harian KONTAN, 6 September 2013).

Nah, likuiditas di perbankan saat ini masih stagnan atau sama seperti Juli lalu.  Meskipun,  likuiditas sedikit demi sediki akan kembali naik, khususnya pada dana mahal, seiring  perbankan mulai menaikkan suku bunga deposito. "BI juga sudah mengeluarkan instrumen rupiah ataupun valas untuk menjaga likuiditas perbankan," kata Difi.

Presiden Direktur Bank Maspion, Herman Halim, menduga penyusutan dana pihak ketiga  nasabah tajir di Juli lantaran maraknya investasi emas dan properti sejak tahun lalu. Akibatnya masyarakat berbondong-bondong menarik dana simpanan di bank serta memilih berinvestasi di bidang emas dan properti.

Ia tak bisa memastikan apakah simpanan nasabah kaya sudah kembali ke perbankan. “Kalau melihat  kondisi likuiditas saat ini, dana tersebut belum kembali," katanya. (Nina Dwiantika, Adhitya Himawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

Whats New
Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Whats New
Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com